Menkominfo Temui Google Bahas Pokemon Go

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Senin, 25 Jul 2016 18:36 WIB
Menkominfo Rudiantara mengaku sudah bertemu dengan Google menyoal game Pokemon Go agar tak menyambangi objek-objek vital negara.
Pokemon Go (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengatakan dirinya telah bertemu dengan Google untuk membahas masalah-masalah yang ditemukan di game mobile Pokemon Go.

"Saya sudah dua kali bicara dengan Google, nanti akan bertemu lagi. Kemarin saat bicara itu belum diluncurkan, mudah-mudahan nanti setelah diluncurkan bicara lagi ada kemajuan," ujarnya di Jakarta, Senin (25/7).

Masalah yang disoroti oleh Rudiantara adalah peletakan Pokemon, monster yang diburu dalam permainan berbasis geolokasi itu, di tempat-tempat vital. Dia tidak mau masyarakat tak sengaja memasuki objek yang dilarang karena berburu Pokemon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan gunakan objek vital nasional dalam pengembangan Pokemon. Objek vital itu seperti kantor militer, polisi, atau bisa juga milik perusahaan seperti misalnya pengatur beban Jawa-Bali milik PLN," ujarnya.

Dia berharap Google yang menyediakan fondasi peta untuk Pokemon Go dapat mengarahkan pemain ke tempat-tempat "yang lebih produktif." Misalnya, pemain lebih baik diarahkan ke museum, atau objek-objek lain yang memang boleh diakses masyarakat.

"Jangan hanya kita lihat Pokemon tapi juga harus bijak," ujarnya.

Sementara itu, soal bahaya kecelakaan yang terjadi saat pemain menggunakan aplikasi, dinilai bukan salah pengembang Pokemon Go.

Rudiantara mengatakan pemerintah sudah lama mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan ponsel saat mengemudi. Karena itu, masyarakat yang harus sadar dan menjaga keamanan diri ketika bermain.

"Ini bukan masalah Pokemon Go," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Google Maps Suren Ruhela menjelaskan pada CNNIndonesia.com bahwa pihaknya hanya menyediakan peta sebagai lapisan dasar dalam sebuah aplikasi.

Pengembang, lanjut dia, dapat menggunakan lapisannya sendiri di atas peta yang disediakan Google. Lapisan itu, kata dia, sepenuhnya diserahkan pada aplikasi.

"Pokemon Go adalah produk lain, bukan Google Maps. Untuk masalah itu lebih baik tanyakan kepada mereka. Pokemon Go tidak berbeda dengan aplikasi lain yang juga menggunakan peta kami.

"Kami punya ketentuan penggunaan API. Tapi, apa yang Anda lakukan sebagai pengembang aplikasi adalah terserah Anda. Anda ingin melacak truk, armada, taksi, atau pokemon, itu terserah Anda," ujar Ruhela.



(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER