Ada Kecelakaan di Beijing, Tesla 'Hapus' Autopilot

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2016 15:03 WIB
Pasca kecelakaan di Beijing, Tesla menghapus kata "autopilot" dan "self-driving" di situs webnya agar tidak ada salah paham.
Mobil Tesla Model S yang bisa berjalan dengan fungsi autopilot. (REUTERS/Beck Diefenbach)
Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen mobil listrik pintar Tesla Motors 'menghapus' autopilot setelah kecelakaan terjadi di ibukota China, Beijing.

Belakangan fungsi autopilot yang disematkan di mobil listrik pintar Tesla disebut-sebut menjadi dalang sejumlah kecelakaan. Belum lama ini ada kecelakaan terbaru di Beijing. Hal ini sampai membuat perusahaan 'menyingkirkan' fungsi tersebut.

Tesla memang tidak betul-betul menghapus autopilot dari produk mobil pintarnya. Perusahaan hanya menyingkirkan kata "autopilot" dan istilah bahasa China "zidong jiashi" yang memiliki arti self-driving dari situs resmi mereka yang menampilkan Tesla Model S pada Minggu (14/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Melansir kantor berita Reuters, seorang pengemudi yang mengalami kecelakaan tersebut melakukan protes. Ia menganggap Tesla hanya bermain-main terhadap fungsi autopilot dan telah menyesatkan para konsumen.

"Kami terus melakukan peningkatan, termasuk soal tafsiran kata," tutur juru bicara Tesla. "Kami sedang dalam proses penyelesaian masalah bahasa sejak beberapa minggu lalu."

Kini Tesla menggunakan istilah "self-assisted driving" di dalam situsnya dengan tujuan meminimalisir salah paham terkait fungsi yang disematkan di mobil pintarnya itu.

Kecelakaan di Beijing terjadi sekitar awal bulan Agustus kemarin. Dia sedang mengemudikan Tesla di jalan raya dengan menyalakan fungsi autopilot. Tesla miliknya gagal menghindari sebuah kendaraan yang sedang diparkir di sisi kiri jalan. Alhasil, tabrakan terjadi dan mengakibatkan kerusakan.

Tabrakan tersebut tercatat menjadi yang pertama di China. Sebelumnya kecelakaan fatal telah terjadi di Florida, Amerika Serikat beberapa waktu lalu yang mampu membuat pihak Tesla mengernyitkan dahi. Pasalnya, fungsi autopilot kerap disebut menjadi penyebabnya.

Sebelumnya Tesla berulang kali menekankan soal autopilot, bahwa para pengemudi memang tidak dianjurkan untuk melepaskan tangan mereka dari kemudi setir selama fungsi itu diaktifkan.

Juru bicara Tesla juga menambahkan, bahwa sistem tersebut secara teknis sifatnya sebagai pembantu (assistive), sehingga si pengemudi tetap bertanggung jawab terhadap kendali mobil. (tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER