Tarif Ritel Murah Tak Harus Turunkan Biaya Interkonesi

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Rabu, 24 Agu 2016 14:58 WIB
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, tidak ada yang bisa menjamin tarif ritel akan semakin murah bila biaya interkoneksi turun.
Seorang pria menelepon dengan latar belakang gedung perkantoran di kawasan bisnis terpadu Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta, Selasa (16/12). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Alor, CNN Indonesia -- Penurunan biaya interkoneksi dianggap dapat membuat tarif ritel telekomuniksi ke pelanggan bisa menjadi murah. Padahal, menurut Telkomsel, jawabannya belum tentu.

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, tidak ada yang bisa menjamin tarif ritel akan semakin murah bila biaya interkoneksi turun. Pun demikian dengan sejumlah operator mendorong penurunan ini.

“Dan sebetulnya, bila tujuannya untuk tarif ritel bisa murah, tidak usah utak-atik biaya interkoneksi. Pangkas saja dari cost yang lain, cost marketing misalnya,” katanya, saat ditemui sejumlah media, di Alor, Nusa Tenggara Timur, Rabu (24/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebutkan, sejatinya biaya interkoneksi tidak berdampak signifikan, kisarannya hanya di angka 15 persen sampai 20 persen.


Ririek menambahkan, dengan tarif retail saat ini rata-rata berkisar Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per menit, dampaknya ke pelanggan pun tak terlalu berasa. Pemangkasan cost biaya pemasaran dan lain sebagainya.

“Justru saya khawatir adalah soal rasa ingin membangun jaringan ke berbagai penjuru Indonesia. Sebab, tidak ada keinginan ke luar Pulau Jawa, misalnya,” katanya.

Telkomsel juga merasa dirugikan karena selama ini perusahaan yang dipimpinnya sudah melakukan pembangunan sampai ke perbatasan, yang bahkan tak dilirik operator lain atas nama bisnis yang tak menguntungkan.

“Ini cost based. Padahal formulanya adalah angka-angka yang diinput seperti biaya capex, opex, dan bussines plan ke depannya. Itu seharusnya yang divalidasi oleh akuntan,” katanya.


Padahal menurut perhitungan Telkomsel, seharusnya biaya interkoneksi naik menjadi Rp285—dari sebelumnya Rp250.

“Dengan penurunan Rp 204 kita ini seperti dihantam dua kali. Harusnya naik, kedua kita bayar di bawah perhitungan yang sudah ada sekarang. Ini perhitungan tidak pas. Karena kita juga masih bayar kelebihan ke operator yang perluasan jaringannya tak seperti kita,” tandasnya. (tyo/adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER