Jakarta, CNN Indonesia -- Industri kurir logistik Indonesia semakin ramai oleh kedatangan pemain baru bernama NinjaXpress asal Singapura. Ia bukan perusahaan mapan, melainkan perusahaan startup yang menjajal peruntungannya di Indonesia dengan mengandalkan teknologi pelacakan barang.
NinjaXpress resmi meluncur di Indonesia pada Selasa (6/9) yang dipimpin oleh Indra Wiralaksmana sebagai Country Head NinjaXpress Indonesia. Di negeri asalnya, startup ini memakai nama Ninja Van untuk merek mereka.
NinjaXpress di Indonesia menjalankan bisnisnya dengan merangkul perusahaan e-commerce lokal untuk urusan logistik atau pengiriman. Tak hanya itu, usaha kecil menengah juga jadi target kemitraan NinjaXpress.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyediakan integrated system dengan klien perusahaan e-commerce, jadi bukan bikin aplikasi sendiri yang bisa diunduh di perangkat mobile," jelas Indra di atas panggung saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/9).
Sadar menjadi pemain baru di Tanah Air, Indra langsung membeberkan keunggulan NinjaXpress yang tidak dimiliki oleh penyedia logistik lain yang sudah lebih dulu hadir.
NinjaXpress menonjolkan unsur teknologi yang diusungnya, yakni real-time tracking. Indra mengklaim perusahaan mengembangkan algoritma sendiri terkait transparansi pelacakan barang agar konsumen bisa memastikan keberadaan barang yang dipesan.
"Real-time tracking kami sangat rinci dalam memberi tanda pergerakan barang yang dipesan konsumen. Nanti konsumen bisa melacaknya langsung di situs kami pakai tracking ID," Indra menjelaskan.
Tiap barang yang dikirim dengan NinjaXpress memiliki kode bar (barcode) unik yang akan menjadi tracking ID tiap pengguna untuk melihat langsung pergerakannya melalui situs ninjaxpress.co.
Saat barang pesanan berpindah dari titik A ke titik B —misalnya, dari gudang ke tangan kurir— si konsumen akan menerima notifikasi via teks SMS. Isinya, mengenai perpindahan barang pesanannya itu agar konsumen terus memantau secara real-time atas pesanan mereka. Notifikasi juga akan didapatkan konsumen saat si kurir sudah jalan mengirim barang tersebut.
Ditekankan Indra, mitra e-commerce yang menjalin kerjasama dengan NinjaXpress turut mendapat akses ke dashboard pelacakan barang pesanan konsumen, agar semuanya bersifat transparan.
Poin selanjutnya, NinjaXpress juga berusaha mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, seperti kegagalan pengiriman.
"Misalnya kurir sudah tiba di rumah konsumen, lalu tidak ada orang. Maka bisa dibilang pengiriman gagal. Nanti konsumen akan dikirim email, isinya tautan untuk melakukan reschedule pengiriman barang," sambung Indra.
Di sisi lain, Indra juga mengatakan sistem peranti lunak yang dikembangkan perusahaan juga berguna bagi kegiatan sortir barang dari mitra e-commerce yang biasa dilakukan pada malam hari.
Setelah informasi mengenai barang konsumen diunggah ke sistem NinjaXpress, ia akan langsung memetakan barang tersebut. Dalam hal ini, destinasi alamat si konsumen secara spesifik, lalu sistem juga bisa langsung menentukan kurir yang akan mengantarnya.
"Semuanya tidak ada yang manual, sudah otomatis semua. Ini membuat biaya sortir jadi lebih efisien," tukasnya.
Layanan NinjaXpress memberi pilihan metode pembayaran Cash on Delivery (CoD) dengan tiga opsi layanan sesuai durasi pengiriman yang diinginkan konsumen, di antaranya Ninja Reg (standar), Ninja Fast (sampai esok hari), dan Ninja Super (hari yang sama).
Tercatat NinjaXpress telah bermitra dengan sejumlah pemain besar e-commerce Indonesia seperti BerryBenka, Tokopedia, Mataharimall, hingga Lazada. Sementara mitra UKM yang telah digandeng diklaim mencapai lebih dari 100 unit.
Total kurir yang terdaftar sudah mencapai 1.000 orang dengan armada motor dan mobil yang beroperasi di Jabodetabek, Bandung, Gresik, Sidoarjo, Malang, dan Medan. Hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan bisa beroperasi di berbagai lokasi lain di seluruh Nusantara.
(adt)