Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan logistik NinjaXpress yang resmi masuk ke pasar Indonesia berjanji memberi layanan terbaiknya kepada konsumen. Sementara itu, di Tanah Air sendiri sudah banyak pemain logistik serupa yang menawarkan jasa pengiriman barang.
Meski sama-sama bergerak dalam pengiriman barang kepada konsumen, namun NinjaXpress mengklaim berbeda dengan kompetitor. Start-up asal Singapura ini mengklaim sudah lebih
hi-tech alias menggunakan teknologi agar lebih efisien.
Sebut saja layanan
on-demand sekalipun telah merambah ke 'jalur' logistik seperti GoSend dari aplikasi Gojek dan GrabExpress dari Grab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran NinjaXpress di Indonesia memang fokus menjalin kemitraan dengan pemain besar
e-commerce seperti Tokopedia dan BerryBenka, namun NinjaXpress juga telah membangun gerai sendiri yang bisa dimanfaatkan tak hanya oleh
merchant e-commerce tetapi juga konsumen perseorangan.
Gerai itu diberi nama Ninja Point, yang telah terletak di lima lokasi di Jakarta. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan untuk mengirim barang ke tujuan yang diinginkan.
Layanan pengiriman barang secara instan bisa dibilang sudah terapkan lebih dulu oleh GoSend dan GrabExpress. Mengenai hal ini, Country Head NinjaXpress Indra Wiralaksmana mempunyai pandangan sendiri.
"Yang saya ingin tekankan, kami bukan layanan on-demand yang punya aplikasi khusus ataupun kurir instan, karena pada dasarnya kami bukan untuk dibandingkan dengan penyedia layanan transporasi, tapi ya harus dengan jasa logistik lain," kata Indra usai jumpa pers di Jakarta, Selasa (6/9).
Meski mengakui layanan GoSend dan GrabExpress sebagai rival, tapi Indra menambahkan pihaknya saat ini berada di jalur yang berbeda. Terlebih, pada penerapan sistem
pricing.
Dituturkan Indra, pricing NinjaXpress sama seperti penyedia logistik pada umumnya yakni menggunakan
metric volume alias sesuai berat barang.
Sementara layanan kurir instan yang disediakan oleh Gojek maupun Grab mengacu pada jarak tempuh lokasi pengambilan barang dan destinasi.
"Kalau perusahaan
e-commerce mau manfaatkan instan kurir seperti itu ya mungkin saja, tetapi akan berbeda harganya jika menggunakan sistem kami," imbuh Indra.
Lebih lanjut, Indra juga menonjolkan sisi teknologi yang dikembangkan perusahaan, yakni
real-time tracking.
Seperti yang dijelaskan Indra, mereka membangun algoritma sendiri terkait transparansi pelacakan barang yang dikirim agar konsumen bisa memastikan keberadaan barang yang dipesan.
Kemudian dari sisi mitra
e-commerce, proses pengiriman barang dan pembayarannya pun bisa diakses secara langsung di sistem NinjaXpress.
"Mitra kami bisa mengakses sistem internal agar bisa tahu apakah paket sudah diterima pemesan, serta uang pembayaran yang telah dikumpulkan. Sistem ini membuat segalanya jadi transparan. Ini keunggulan kami," imbuhnya.
Diketahui NinjaXpress yang berbasis di Singapura ini sudah lebih dulu hadir di Negeri Singa itu dan Malaysia.
Total kurir yang terdaftar hingga saat ini sudah mencapai 1.000 orang dengan armada motor dan mobil yang beroperasi di Jabodetabek, Bandung, Gresik, Sidoarjo, Malang, dan Medan. Hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan akan merambah ke berbagai lokasi lain di seluruh Nusantara.
Tercatat NinjaXpress telah bermitra dengan sejumlah pemain besar
e-commerce seperti BerryBenka, Tokopedia, Mataharimall, hingga Lazada. Sementara mitra UKM diklaim telah mencapai lebih dari 100 unit.
Layanan NinjaXpress memberi pilihan metode pembayaran
Cash on Delivery (CoD) dengan tiga opsi layanan sesuai durasi pengiriman yaitu Ninja Reg (standar), Ninja Fast (sampai esok hari), dan Ninja Super (hari yang sama).
(evn)