Iklan Mobile Diprediksi Tak Akan 'Bunuh' Iklan Konvensional

CNN Indonesia
Selasa, 20 Sep 2016 16:59 WIB
Fenomena transisi dari cara tradisional ke mobile tersebut nyatanya tidak dianggap sebagai ancaman bagi penyedia layanan iklan konvensional.
Ilustrasi pengguna ponsel pintar (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertumbuhan perangkat mobile yang sangat pesat terjadi di Indonesia seakan menciptakan pergeseran kegiatan beriklan dari cara konvensional menjadi serba mobile.

Iklan yang terpampang di billboard sepanjang jalan atau berbentuk spanduk dan pamflet kini tergolong sebagai 'cara tradisional' karena hadirnya iklan mobile.

Fenomena transisi dari cara tradisional ke mobile tersebut nyatanya tidak dianggap sebagai ancaman bagi penyedia layanan iklan konvensional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Studi Aseanup.com baru-baru ini mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara mobile first dengan 61% pengguna Internet mengakses Internet melalui perangkat mobile dan 39% melalui PC. Hal inilah yang menjadi celah bisnis menjanjikan bagi pebisnis untuk beriklan menggunakan perangkat mobile.

"Transisi dari konvensional ke mobile sudah berlangsung di Indonesia sejak dua, tiga tahun lalu. Konsumsi perangkat mobile sudah mencapai lebih dari 50 persen," terang Managing Director Mobile Marketing Association (MMA) kawasan Asia Pasifik, Rohit Dadwal saat berbincang dengan CNNIndonesia.com di Jakarta, Selasa (20/9).

Kendati begitu, hal itu menurutnya bukan untuk menyingkirkan medium iklan konvensional yang telah hadir lebih dulu.

"Mereka (iklan konvensional) akan tetap ada. Iklan mobile bukan untuk menggantikan, tapi justru melengkapi," imbuhnya.


Ia kemudian memberi contoh bentuk media televisi, cetak, dan online. Baginya, semua bentuk media tersebut bukan untuk menggantikan satu sama lain, tetapi sebagai komplementer alias pelengkap.

Hal senada juga disebutkan oleh Head of Brand Advertising Indonesia Opera Mediaworks, Lian Syah.

Di tempat yang sama, Lian mengungkapkan bahwa kebangkitan iklan mobile lebih fokus pada konsumen.

"Iklan mobile bisa ada dan terus berkembang karena kami melihat ke sisi konsumen. Sekarang konsumen banyak yang lebih aktif menggunakan perangkat mobile di aktivitas sehari-hari. Jadi lebih menyasar konsumennya," terang Lian.


Di sisi lain Dadwal tetap meyakini, iklan mobile akan terus tumbuh dan bisa menjangkau konsumen yang lebih luas lagi. Diperkirakan hingga akhir tahun 2016 porsi iklan mobile masih di angka lima persen dari total pengguna perangkat mobile di Indonesia.

"Kira-kira dua sampai lima tahun lagi bisa melonjak 200 persen secara year-on-year," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER