Indonesia@ccess Mau jadi 'Rumah Solusi' Produk Digital

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2016 20:31 WIB
Indonesia@access diibaratkan sebagai rumah dengan berbagai kamar yang seisi ruangannya bisa dimanfaatkan oleh UKM sampai perusahaan.
Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Agus Muharam bersama CEO PT. Valdo Investama Reza V. Maspaitella, saat peluncuran platform digital Indonesi@ccess di Jakarta, Selasa (11/10). (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Daftar pemain industri ekonomi digital Indonesia terus bertambah dan mereka menawarkan beragam layanan. Perusahaan penyedia platform Indonesia@ccess, melihat peluang ini dan berusaha menjadi ''rumah' untuk berbagai layanan digital di bidang pariwisata, teknologi, hingga edukasi.

Indonesia@ccess digagas oleh perusahaan Valdo Investama yang berbasis di Jakarta. Platform digital yang tersedia melalui situs web indonesiaaccess.co.id dan aplikasi di Android serta iOS, ini terbilang ambisius karena hendak menaungi berbagai macam layanan.

Presiden dan CEO Valdo Investama Reza V. Maspaitella, mengibaratkan Indonesia@access seperti sebuah rumah dengan berbagai kamar yang seisi ruangannya bisa dimanfaatkan, oleh usaha kecil dan menengah (UKM) sampai perusahaan mapan untuk terintegrasi di dalam platform Indonesia@ccess.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk layanan finansial, Indonesia@ccess membuka 'kamar' untuk perusahaan asuransi dan perbankan agar terintegrasi di platform. Mereka juga menyatakan siap memberi pembinaan bagi UKM dalam proses produksi, keuangan, pendanaan, hingga branding.


Untuk layanan teknologi, Indonesia@ccess punya sekitar 16 teknisi di Jakarta dan Yogyakarta untuk mengembangkan sejumlah akses peranti lunak yang ditawarkan bagi perusahaan.

Layanan yang diberi antara lain sistem akuntansi (accounting system) yang berguna bagi penataan kelola keuangan dan cloud computing, core solution untuk koperasi simpan pinjam, dan sistem sumber daya manusia (human resources system) yang bisa membangun dalam sistem penggajian hingga pajak karyawan.

Sementara untuk pariwisata, Indonesia@ccess melihat layanan tersebut bergerak sangat pesat dengan peminat yang banyak. Untuk itu, platform ini menyanggupi membuka jasa perjalanan.

"Kami berbeda dengan layanan yang sudah ada seperti Traveloka atau Tiket.com. Kami mendekati pemain seperti Garuda Group untuk mempromosikan paket wisata secara spesifik. Jadi bukan hanya tiket pesawat atau hotelnya saja," ungkap Reza.


Paket wisata yang dimaksud adalah tergantung dari tema liburan yang diinginkan. Nantinya ada opsi seperti paket petualang hingga bulan madu agar lebih tertata pemesanannya.

'Kamar' berikutnya yang ada di dalam Indonesia@access adalah layanan edukasi. Tim Indonesia@access mendatangi sejumlah sekolah agar mereka tertarik bekerjasama di dalamnya dalam bentuk berbagi kurikulum pembelajaran. Selain sekolah, pendidik secara individual juga bisa bergabung untuk membagikan kurikulumnya masing-masing.

Layanan terakhir yakni payment getaway, Money@access. Reza mengatakan sudah ada sekitar 150 akses bank yang terintegrasi di dalam layanannya itu.

Saat ditanya targetr transaksi, Reza hanya bisa menjawab bahwa hal terpenting saat ini adalah pengembangan embrio komunitas yang dibangun oleh perusahaannya melalui platform Indonesia@access.

"Kami akui layanan yang kami rangkul ini sangat luas. Sampai akhir tahun 2016 ini kami masih memantau dulu seperti apa perkembangan tiap komunitas yang ada," ujarnya.


Reza mengakui membangun 'rumah' untuk berbagai layanan digital bukan perkara mudah bagi Indonesia@access, dan ia menargetkan waktu lima tahun untuk mewujudkan itu semua.

"Butuh lima tahun bagi kami untuk mempelajari apa yang dibutuhkan bagi ekosistem di tiap sektor, serta cara mengembangkan embrio komunitasnya. Itu tantangan tersendiri buat kami," jelas Reza.

Dalam lima tahun ini, tim Indonesia@ccess berkata bakal melakukan eksplorasi dan peninjauan sektor industri yang punya potensi besar, dan terus berupaya mendorong ekonomi masyarakat lewat ekonomi digital. (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER