Jakarta, CNN Indonesia -- Menyikapi beredarnya surat bersama yang dikeluarkan XL Axiata dan Indosat Ooredoo ditujukan untuk Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Presiden Direktur PT XL Axiata tidak menampik hal tersebut.
Surat tertanggal 21 Mei 2015 itu berisi masukan atas terkait penetapan tarif interkoneksi yang tengah disiapkan oleh pemerintah.
Dian yang ditemui usai perayaan Ulang Tahun XL ke-20 pada Selasa malam (18/10) mengatakan tidak adak yang salah dengan surat yang dikirimkan oleh dua operator telko kepada regulator.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar, kami mengirimkan surat. memang ada yang salah kalau dilakukan barengan? Bermasalah kalau memberikan masukan ke pemerintah," ungkap Dian saat di Hotel Raffles, Jakarta.
Mengenai alasan menggunakan dua perusahaan, Dian beralasan ada kesamaan pendapat antara XL dan Indosat.
"Saya rasa wajar kalau mengajukan sesuatu yang sifatnya memberi masukan. Kenapa dikirim barengan dengan Indosat karena ada kesamaan pendapat saja," akunya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomnfo) Rudiantara justru menanggapi dingin saat dikonfirmasi kemunculan surat tersebut.
"Saya enggak inget, isinya apa jadi harus dicek lagi. Operator memang bileh kasih usulan bebas saja mau mengusulkan apapun," ucapnya dingin.
Ia mengatakan sebenarnya operator boleh-boleh saja memberikan masukan kepada pemerintah selaku regulator. Tetapi, pada akhirnya, keputusan akan tetap ada di tangan kementerian.
Sebelumnya, beredar surat bersama yang ditandatangani oleh Presiden Direktur XL Axiata dan Presiden Direktur Indosat Ooredoo Alexander Rusli yang ditujukan ke Rudiantara.
Dalam surat tersebut berisi masukan atas rencana penerapan tarif interkoneksi yang membahas transparansi dan ketersediaan data, serta metode perhitungan. Bukan hanya itu, kedua perusahaan telekomunikasi tersebut juga memberikan usulan untuk menggunakan konsultan tambahan yakni Coelago Consulting sebagai pembanding perhitungan biaya interkoneksi yang biaya konsultasinya akan dibebankan ke kedua perusahaan.
(evn)