Jakarta, CNN Indonesia -- Peran digital dalam berbagai industri disadari kian besar sehingga mendorong Cargo Centrals memperkenalkan aplikasi untuk memudahkan proses pengiriman barang antar pulau.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang hadir dalam peluncuran layanan kargo di Gedung Kominfo, Rabu (26/10), menyebut pemanfaatan aplikasi akan memangkas biaya untuk efisiensi industri logistik.
"Bandingkan saja di Indonesia ini biaya logistik terhadap GDP mencapai 25 persen. Itu besar sekali. Aplikasi ini jadi fokus agar industri jadi lebih efisien," terang Rudiantara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beban logistik dalam negeri selama ini cukup tinggi lantaran tiga faktor yaitu transportasi, inventori, serta administrasi yang menelan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Itu sebabnya, Kominfo terlihat begitu mendorong pemanfaatan teknologi oleh perusahaan seperti Cargo Centrals.
Salah satu pendiri sekaligus COO Cargo Centrals Ferry Nurswardi mengklaim penggunaan aplikasi yang mereka luncurkan hari ini dapat menghemat ongkos kirim via udara hingga 20 persen.
Angka tersebut diperoleh dari pemotongan proses konvensional yang melelahkan dan mengalihkannya ke aplikasi.
"Aplikasi ini tergolong baru tapi semua agen
airline bisa
cross-selling ke seluruh daerah di Indonesia," ujar Ferry.
Cross-selling sendiri merupakan bentuk pengapalan dua arah di mana sebuah angkutan pengiriman kargo yang pulang dari tujuan antar dapat mengangkut kargo lain sewaktu kembali ke daerah asal.
Saat ini Cargo Centrals yang berfokus di jasa pengiriman kargo via udara telah terhubung ke 10 bandara di 10 provinsi Indonesia. Namun mereka berambisi memperluas jangkauannya ke 34 provinsi serta bentuk layanannya.
Digitalisasi proses ini diklaim sebagai salah satu cara mendukung tumbuh-kembang industri e-commerce yang diproyeksikan membesar beberapa tahun ke depan.
"Pada Januari 2017 nanti kita bakal mengusung sistem C2C jadi konsumen tinggal mengirim dan mengambil kargo di kantor Cargo Centrals sehingga ga perlu repot-repot lagi ke bandara," tutup Ferry.
(evn)