Jakarta, CNN Indonesia -- Raksasa teknologi, Samsung mengatakan bahwa komponen baterai Galaxy Note 7 bukan satu-satunya aspek yang diinvestigasi usai insiden jilid dua terjadi.
Seperti yang dilaporkan situs
Firstpost, Samsung menyatakan akan menyelidiki setiap aspek Galaxy Note 7 seperti
hardware,
software, dan proses manufaktur guna mengetahui akar penyebab insiden meledak dan terbakar beberapa waktu lalu.
Co-CEO Samsung J.K. Shin saat menghadiri pertemuan dengan para pemegang saham menuturkan, perusahaan telah menjual 1,47 juta pengganti ponsel Galaxy Note 7 dengan baterai berbeda yang diklaim lebih aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samsung telah mengamankan 90 perangkat yang diikuti oleh 119 lainnya yang mengalami insiden kebakaran, di mana 55 unit memang berkaitan dengan masalah baterai. 19 unit lain dinyatakan masih dalam proses investigasi.
Demi melakukan investigasi menyeluruh ke semua aspek Galaxy Note 7 ini, Samsung menggandeng pemerintah dan pihak ketiga.
Sebelumnya lembaga pemerintah Korea Testing Laboratory (KTL) menyatakan memang turut turun tangan untuk investigasi kasus Galaxy Note 7.
KTL menggunakan sinar X dan teknik komputer tomografi demi menentukan apa penyebab perangkat Galaxy Note 7 bisa terbakar.
Wall Street Journal belum lama ini juga mewartakan bahwa misteri Galaxy Note 7 yang tak kunjung terungkap ini menghambat pengembangan
flagship Samsung berikutnya, Galaxy S8.
Menurut penuturan salah satu anggota tim development Galaxy S8, proses pengembangan ponsel pintar ini sudah mengalami penundaan selama dua pekan karena para teknisi sibuk mengidentifikasi penyebab isu
overheating Note 7.
(hnf)