Samsung Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka Atas Insiden Note 7

Bintoro Agung Sugiharto | CNN Indonesia
Selasa, 08 Nov 2016 16:26 WIB
Samsung mengakui gagal menghadirkan kualitas dan keamanan yang terbaik. Selain meminta maaf, Samsung berjanji akan memeriksa ulang aspek perangkat Note 7.
Surat permohonan maaf Samsung di harian The Wall Street Journal. (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Iklan yang berisi satu halaman penuh permohonan maaf dari CEO Samsung Electronics Amerika Utara, Gregory Lee, menghiasi surat kabar terkemuka bertanggal 7 November 2016. Permohonan maaf terbuka ini merupakan upaya lanjutan Samsung memulihkan kepercayaan publik akibat krisis Galaxy Note 7.

"Prinsip utama kami adalah menghadirkan kualitas dan keamanan yang terbaik. Baru-baru ini, kami gagal memenuhi janji tersebut. Untuk itu kami sungguh-sungguh meminta maaf. Kami akan memeriksa ulang setiap aspek perangkat, termasuk piranti keras, piranti lunak, perakitan, dan struktur baterai secara keseluruhan" tulis Lee dalam iklan tersebut.

Dalam iklan itu Samsung juga menyampaikan bahwa mereka masih dalam tahap menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran pada Galaxy Note 7. Telah diketahui umum, baterai yang kelewat panas diduga menjadi pemicu utama Galaxy Note 7 meledak di tangan konsumen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Akibatnya, Samsung harus menarik permanen 2,5 juta unit Note 7 yang telanjur beredar di pasar dan menghentikan kegiatan produksinya.

Menurut The Korean Herald, pemilihan media cetak AS seperti The New York Times, The Washington Post, dan The Wall Street Journal, ditujukan untuk konsumen Samsung yang berbahasa Inggris.

Selain krisis Note 7, iklan satu halaman penuh itu juga memuat permohonan maaf Samsung atas kerusakan yang melanda produk mesin cucinya di Amerika Utara. Pada kasus ini, masalah terjadi pada bagian atas mesin yang lepas dari sasis.

Berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Produk Konsumen AS pada 4 November lalu, setidaknya ada 9 orang yang dikabarkan terluka dan lebih dari 700 laporan mengenai malfungsi akibat kerusakan mesin cuci Samsung.


Hal yang bertolak belakang sebelumnya diutarakan oleh CEO Samsung Electronics Kwon Oh-hyun yang menyatakan krisis yang dialami perusahaannya sebagai sebuah peluang yang bagus di masa depan.

Kwon menilai krisis yang menimpa produsen ponsel pintar terbesar di dunia itu sebagai ajang introspeksi diri dan mengembangkan inovasi pada produknya di masa depan.

"Mari kita jadikan krisis ini sebagai kesempatan untuk membuat lompatan dengan melakukan refleksi terhadap performa kerja, kemampuan dalam melahirkan inovasi, dan perspektif kita terhadap pelanggan," kata Kwon seperti yang dilaporkan Reuters.

Permohonan maaf Samsung di sejumlah media cetak kenamaan AS ini terjadi setelah hampir sebulan pengumuman mereka menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 pada 11 Oktober lalu. (evn)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER