Palembang, CNN Indonesia -- Smartfren gunakan beragam cara untuk alihkan pelanggannya ke jaringan 4G LTE. Pada kuartal III 2016, sekitar 4 juta pelanggan Smartfren diklaim telah melakukan migrasi ke jaringan 4G LTE.
"Sudah sekitar 4 juta dari 11 juta pelanggan kita telah beralih ke 4G secara nasional," ucap Derrick Surya, Head of Brand and Marketing Communication Smartfren di Palembang, Kamis (17/11).
Derrick menambahkan, pencapaian itu cukup besar mengingat waktu yang mereka tempuh untuk migrasi pelanggan hanya sekitar satu tahun. Salah satu yang membuatnya cepat, lanjutnya, adalah pendekatan personal yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi milik Sinar Mas Group ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendekatan yang lebih personal itu tercermin dari "godaan" Smartfren lewat layanan SMS berisi beragam promosi. Potongan harga ponsel Andromax dan penukaran ponsel lama dengan ponsel baru yang telah berteknologi 4G jadi kiat ampuh Smartfren.
Pria berkacamata ini menambahkan, strategi serupa akan terus dilakukan untuk menggenjot angka adopsi 4G tahun ini. Saat ini ia mengaku akan memperbanyak produsen ponsel untuk program
bundling.
Seperti diketahui, hingga saat ini Smartfren telah bekerjasama dengan empat produsen ponsel yakni Samsung, Haier, Hisense, dan Lenovo.
Selain ponsel, Derrick juga menyebut produk Mifi
(mobile Wi-Fi) akan tetap diandalkan untuk menggaet pelanggan 4G lebih banyak dari mereka yang belum punya dana untuk membeli ponsel 4G LTE.
Senada dengan itu, VP Special Project Network Smartfren, Munir Syahdan Prabowo menguraikan, proyek 4G LTE telah berjalan sejak Februari 2015. Pada periode yang ia sebut fase 1A itu, 22 kota pada Agustus 2015 telah tersentuh jaringan 4G LTE.
Sedangkan pada Maret 2016, tercatat 188 kota dengan pencapaian 98 persen pengguna Smartfren telah meninggalkan jaringan 3G dan beralih ke 4G LTE.
"Sekarang kita sedang dalam fase densifikasi alias mempertebal jaringan di demand LTE yang besar di kota-kota, salah satunya Palembang," tutur Munir