Jakarta, CNN Indonesia -- Nokia 6 baru saja diumumkan resmi ke publik di bawah naungan pemegang lisensi HMD Global asal China. Ambisi Nokia mengembalikan dominasi masa lampaunya terlihat dari penggunaan sistem operasi Android 7.0 dan harganya yang terjangkau.
Nokia 6 yang diproduksi oleh Foxconn merupakan satu dari sedikit ponsel yang telah memakai OS Nougat di pasaran. Google Pixel, LG V20, dan Huawei Mate 9 merupakan di antaranya.
Dalam urusan harga, HMD mematok Nokia 6 di kisaran harga US$250 atau setara Rp3,34 juta. Harga ini terbilang sangat kompetitif untuk ponsel yang dibekali OS Android 7.0 terbaru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak awal HMD Global dalam pernyataan resminya ingin menempatkan Nokia 6 sebagai ponsel bercita rasa premium dengan harga yang kompetitif.
"Kami akan sangat amat kompetitif dalam arti spesifikasi dan harga," ucap kepala eksekutif HMD Arto Nummela kepada situs Neowin pada 6 Desember silam.
Strategi yang diusung oleh HMD ini bakal menempatkan Nokia 6 dalam peta persaingan ponsel kelas menengah yang cukup padat. Namun keputusan mereka tak begitu mengherankan dengan target pasar di China dan India.
Sebelumnya HMD telah menegaskan bahwa Nokia 6 baru akan hadir di pasar China. Mereka menatap pasar potensial di sana yang sebanyak 552 juta lebih pengguna ponsel cerdas dengan estimasi 593 juta pengguna pada 2017 ini.
"Kami memulai Nokia 6 untuk konsumen di China," imbuh Numella.
Sedangkan untuk pasar di India, HMD belum menyebut rencana spesifiknya. Namun Numella menyatakan negeri dengan populasi terbesar kedua di dunia itu sebagai pasar kunci dalam peta bisnis Nokia secara global.
Menilik fitur-fitur yang cukup mumpuni di Nokia 6 seperti prosesor Qualcomm Snapdragon 430, RAM 4GB, penyimpanan 64GB, kamera 16MP dan 8MP, serta Dolby Atmos, Nokia 6 bisa menjadi ancaman serius bagi ponsel-ponsel dengan kisaran harga yang sama lainnya. Terlebih HMD menyebut akan ada 7 ponsel Nokia anyar di tahun ini.
(pit)