Jakarta, CNN Indonesia -- Line Indonesia melibatkan 70 media untuk perkuat lini kurasi berita yang dimuat di Line Today. Hal itu dilakukan Line sebagai upaya melawan penyebaran informasi hoax.
Managing Director Line Indonesia Ongky Kurniawan menjelaskan bahwa tempatnya bekerja telah menerapkan sistem kurasi khusus untuk mempersempit peredaran berita palsu.
Selain menggandeng 70 media, Line memiliki tim kurasi tersendiri yang bertugas menyortir konten berita palsu atau hoax.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga ada tim kurasi yang setiap minggu bersama partner mengumpulkan berbagai informasi hoax," ucap Ongky yang ditemui di Jakarta, Rabu (8/2).
Secara runut, setiap pekan tim kurasi Line akan mengumpulkan informasi hoax dari mitra media mereka. Tim tersebut akan mengkompilasi berita-berita palsu tadi menjadi sebuah laporan.
Mereka selanjutnya menampilkan laporan berita palsu tadi sebagai artikel edisi khusus kabar hoax di kolom berita teratas Line Today setiap Senin, dengan harapan mudah dilihat oleh pengguna.
Sebagai penyempurna, Line menyebarkan artikel kompilasi kabar hoax itu ke semua penggunanya melalui akun Line Today.
Namun keputusan menampilkan artikel kompilasi kabar bohong tadi terbilang terlambat karena hanya sekali dalam sepekan. Ongky beralasan perlu sumber tenaga lebih untuk melakukannya.
"Saat ini baru bisa seminggu sekali karena resource kita masih terbatas," aku Ongky.
Metode ini telah dilakukan Line sejak Januari lalu dan akan terus dilanjutkan.
Line mengklaim layanan Line Today mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan walaupun mereka menolak memberi data pendukungnya.
Selain metode tadi, Line juga merangkul Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Trust Positif untuk menyebarkan kriteria berita hoax ke masyarakat lebih luas.
(evn)