Jakarta, CNN Indonesia -- Studi terbaru yang digagas Google terhadap generasi Z (remaja berusia 13 hingga 17 tahun) mendapati kesimpulan bahwa Google dan sejumlah perusahaan termasuk dalam kategori keren menurut mereka.
Studi bertajuk "It's Lit: A guide to what teens think is cool" ini juga membandingkan anggapan mengenai hal yang sama terhadap generasi milenial (usia 18-25 tahun).
Hasilnya, sekitar 1.100 remaja AS yang ikut serta dalam studi ini yakin dan bergantung terhadap 122 merek. Daftar 10 merek yang mereka anggap keren yakni YouTube, Netflix, Google, Xbox, Oreo, GoPro, PlayStation, Doritos, Nike, dan Chrome.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kebanyakan remaja menggunakan iPhone, namun popularitas Apple justru dikalahkan merek yang identik sebagai penyedia layanan streaming.
Mengutip
CNet, penilaian keren didefiniskan oleh tim peneliti sebagai suatu hal yang 'unik, mengesankan, menarik, menakjubkan, hingga mengagumkan'.
Bukan hanya generasi Z, milenial juga sepakat menjadikan Google sebagai merek paling keren. Hanya saja, kedua generasi ini memiliki gambaran berbeda tentang perusahaan teknologi raksasa tersebut.
Meski sama-sama mengganggap Google sebagai sesuatu yang fungsional, namun milenial menggambarkanny sebagai sesuatu yang serius. Sementara gen-Z menganggapnya sebagai sesuatu yang menyenangkan, inovatif, dan kreatif.
"Google keren karena inovasinya, bukan sekedar menjadi mesin pencari yang bertenaga, tapi juga hebat dalam segala hal, ulai dari surel hingga dokumen," ungkap salah satu responden asal Florida berusia 17 tahun.
Hasil riset yang dipublikasikan dalam bentuk majalah digital ini disebut untuk memberikan pandangan sekilas mengenai dunia remaja di AS tentang apa yang mereka anggap keren.
"Berbeda dengan milenial, gen-Z lebih ambisius, terhubung, dan meresa mereka mampu mengubah dunia, tulis Google dalam laporannya.
Google mengungkapkan jejaring sosial yang paling banyak digunakan adalah Instagram (59,6%), Snapchat (56,4%), dan Facebook di posisi ketiga (52,8%).
Mengenai studinya ini, Google menuai kritik karena sejumlah pihak meragukan kebenarannya. Namun temuan ini tetap dianggap menarik terutama untuk melihat pergeseran persepsi mengenai sejumlah merek di kalangan remaja.