Penyebab Adopsi Teknologi di Indonesia Kerap Terlambat

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Apr 2017 00:29 WIB
Sejauh ini Indonesia kerap tertinggal dalam adopsi teknologi 3G dan 4G, namun diharapkan tidak demikian ketika memasuki era 5G.
Ilustrasi (Foto: Buechewurm_65/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah operator di dunia memastikan baru akan mengujicoba teknologi 5G pada 2019-2020 nanti. Agar tidak tertinggal jauh, operator XL Axiata memastikan akan mulai melakukan ujicoba perangkat dan infrastruktur pendukungnya.

Belajar dari pengalaman saat menggelar jaringan 3G dan 4G, Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini menegaskan pihaknya tak ingin kejadian terulang saat hendak menggelar jaringan 5G.

"Saat menggelar di tahun 2005 kami sempat memprediksi proses adopsi berjalan cepat, tapi ternyata prediksi itu salah karena setelah 10 tahun penetrasi ponselnya hanya 30 persen. Sementara untuk jaringan 4G justru sebaliknya, adopsi justru lebih cepat dari yang diperkirakan," ungkap Dian usai ujicoba teknologi 5G bersama Ericsson di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (12/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang, Dian menegaskan pihaknya akan memperkuat ekosistem pendukung 5G. Ketersediaan ekosistem yang dimaksud Dian mulai dari ketersediaan alokasi spektrum hingga kesiapan industri pendukung.

Sejauh ini Dian melihat industri pendukung di Indonesia dinilai sudah siap untuk menyambut kehadiran adopsi teknologi baru.

"Dulu saat coba membangun ekosistem 4G sejak 2010 tapi komersialnya baru di tahun 2015 karena spektrumnya baru dibuka pemerintah. Saya tahun 2008 sempat ke kantor pusat Ericsson di Stockholm untuk mempelajari 4G, kini sudah jamannya 5G," imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Ericsson Indonesia dan Timor Leste Thomas Jul melihat dari perspektif teknologi Indonesia tidak akan lagi tertinggal dalam mengadopsi 5G. Mengingat standar di dunia mayoritas mengimplementasikannya pada akhir 2019 hingga awal tahun 2020.

Sementara itu, menanggapi negara lain yang kerap leih cepat mengadopsi teknologi Jul mengatakan hal itu lantaran ada sejumlah negara yang paling agresif mengadaptasi suatu teknologi. Korea dan Amerika Utara disebutnya sebagai dua negara yang paling agresif mengadaptasi teknologi jaringan terkini.

"Dilihat dari perspektif teknologi 5G paling cepat live pada akhir 2019 dan negara yang dianggap mengadaptasi lebih cepat lantaran mereka sudah siap. Industri dan pemerintah Indonesia rasanya sudah siap bertransformasi untuk mengadopsi 5G sekitar tahun 2020-2021," ucap Jul.

Selain untuk mengantisipasi ketertinggalan teknologi, Direktur/Chief Network Officer XL Axiata Yessie D. Yosetya menyebut hal itu untuk mengatisipasi tren trafik pelanggan. Terlebih sejauh ini pihaknya mengaku sudah menyiapkan eksistem pendukung seperti base station, radio fiber, dan infrastruktur pendukung lainnya.

"Kami melihat trennya lebih cepat dibanding teknologi sebelumnya, secara industri karena teknologinya semua mengarah kesana (5G)," ungkap Yessie.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER