Jakarta, CNN Indonesia -- Tuntutan untuk memenjarakan Ahok yang dituduh sebagai penista agama sepertinya masih belum mereda. Lini masa Twitter hari ini diramaikan dengan tagar #PenjarakanAhok dan #AyoPenjarakanAhok bersamaan dengan digelarnya sidang lanjutan kasus yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Sidang ini sempat ditunda jelang pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pekan lalu. Alasan penundaan tak lain demi terjaganya suasana yang kondusif jelang pelaksanaan Pilkada.
Beberapa akun mencuitkan seruan untuk terus menggulirkan tagar #PenjarakanAhok ini. Sebab, mereka khawatir isu persidangan Ahok akan tergusur dengan berita media soal penangkapan Habieb Rizieq.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada pula akun yang menyangkut pautkan kekalahan Ahok dengan isu reshuffle kabinet yang kabarnya akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Menanggapi dua penangkapan sosok yang diketahui kerap berseberangan ini, akun Iwan Fals mencoba memberikan pandangan yang seimbang dan mengingatkan bahwa hukum adalah panglima.
Kebanyakan pengguna jagad maya memang menggunakan tagar ini untuk mendukung Ahok dipenjarakan. Namun, ada juga yang mendompleng tagar yang tengah populer ini untuk membelaanya.
Hari ini, Ahok membacakan pledoi atau nota pembelaan berjudul 'Tetap Melayani Walau Difitnah' dalam persidangan kasus dugaan penodaan agama. Dalam pledoinya, Ahok menyebut tuduhan penodaan agama terhadap dirinya sebagai propaganda yang terus diulang.
"Tuduhan itu yang mempropaganda. Dusta yang terus menerus diulang di masjid sehari-hari," kata Ahok di Gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (25/4).