Jakarta, CNN Indonesia -- Musibah pembajakan situs Telkomsel oleh peretas, ternyata menjadi berkah tersendiri bagi operator lain. XL Axiata, salah satunya. Di akun Twitter, mereka sempat mencuitkan namun tak lama langsung dihapus.
"
untuk user operator tarif mahal. Sabar ini ujian. Dari XL dengan tarif bersahabat, YouTube tanpa Kuota setiap saat," cuit di akun @MyXL.
Sebetulnya ada cuitan lain yang berasal dari akun @IM3OoredooJBTK berbunyi
"Ada keramaian apa pagi ini? Bayar Kuota mahal? IM3 Ooredoo sih ngasih banyak kuota ga pakai mahal. Terbukti!"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, saat ditelusuri lebih jauh, akun Indosat tersebut tak diketahui secara pasti apakah termasuk yang asli atau bukan.
Melihat tingkah laku XL dan Indosat yang seolah tidak memiliki etika tersebut, Ketut Prihadi Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) ikut angkat bicara.
Menurut Ketut meski di dalam regulasi telekomunikasi tidak diatur, namun memanfaatkan situasi di saat kompetitor lainnya tengah menghadapi kesulitan dinilai tidak beretika.
"Memang apa yang dilakukan Indosat dan XL tidak melanggar regulasi telekomunikasi. Karena regulasi telekomunikasi hanya mengatur teknis saja. Namun merek melanggar etika pariwara yaitu tidak boleh menjelek-jelekkan kompetitor lainnya," kata Ketut saat berbincang, Sabtu (29/4).
Ketut menjelaskan kejadian yang menimpa situs Telkomsel dapat terjadi kepada siapapun. Termasuk XL dan Indosat.
Meskipun operator telekomunikasi memiliki semangat berkompetisi yang tinggi, namun menurut Ketut disaat ada salah satu operator yang tengah dirundung masalah, seharusnya Indosat dan XL tidak melakukan tindakan tersebut. Seharusnya dalam kompetisi tidak boleh memanfaatkan situasi dimana pesaingnya yang tengah mengalami masalah.
 Cuitan XL Axiata yang kemudian dihapus |
Bahkan seharusnya Ketut XL dan Indosat bisa menunjukkan rasa solidaritas. Sebab kejadian yang menimpa Telkomsel bisa terjadi kepada XL dan Indosat. Jika hal tersebut terjadi pada Indosat dan XL, tentu saja mereka tak menginginkan kesulitannya dimanfaatkan oleh pesaingnya.
“Seharusnya Indosat dan XL tidak memanfaatkan momentum keadaan yang tidak baik tersebut untuk melakukan promosi. Seharusnya mereka memiliki etika. Konsumen kan saat ini bisa melihat kelakuan Indosat dan XL kenapa menjelek-jelekkan kompetitor yang tengah dirundung masalah,” ujar Ketut.
Dia menghimbau agar dikemudian hari XL dan Indosat tidak melakukan perbuatan sama yang dinilai tidak terpuji tersebut. Jika ada kejadian serupa seperti yang dialami Telkomsel, Ketut berharap operator lainnya dapat menunjukkan empatinya.