Jakarta, CNN Indonesia -- Sistem operasi Windows 10 S dari adalah upaya terbaru Microsoft menjegal laju Chrome. Ini bentuk untuk mencegah peramban mereka digusur oleh aplikasi lain.
Windows yang memiliki Microsoft Edge sebagai aplikasi peramban asli berambisi menghentikan dominasi Google Chrome sebagai browser. Langkah yang diambil untuk mewujudkan ambisinya itu dengan mengunci Microsoft Edge sebagai default browser untuk selamanya.
Pada laman tanya-jawab tentang Windows 10 S, Microsoft sebenarnya tak melarang penggunaan aplikasi lain. Namun Microsoft sama sekali tak membiarkan pengguna mengutak-atik aplikasi utama untuk berselancar di internet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalian dapat mengunduh peramban lain yang tersedia di Windows Store, tapi Microsoft Edge tetap peramban utamanya," tulis Microsoft.
Bahkan untuk mesin pencari, Microsoft tak lagi memperbolehkan pengguna memakai alternatif lain di aplikasi perambannya selain Bing.
Persaingan Microsoft dengan Google soal peramban memanas setelah Microsoft meluncurkan Microsoft Edge sejak pertengahan 2015 lalu. Edge dibuat untuk menggantikan peran Internet Explorer yang makin tak laku.
Selain masalah peramban, aplikasi yang beredar di Windows 10 S juga dibatasi hanya dari Windows Store.
"Semua yang beroperasi di Windows 10 S diunduh dari Windows Store," tegas kepala unit Windows Terry Myerson seperti dikutip dari The Verge, Selasa (2/5).
Sikap Microsoft tersebut jelas mempersempit ruang gerak pengguna komputer Windows yang terbiasa bebas memakai aplikasi yang diunduh dari segala jenis sumber.
Bahkan Google pun belum bisa dipastikan melepas Chrome ke Windows Store. Itu berarti ada kemungkinan Chrome tak bakal hadir di Windows terbaru.