Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa bilang virtual reality tidak laku? Jawaban dari pertanyaan itu setidaknya dimiliki oleh Sony yang berhasil menjual satu juta unit VR PlayStation. Sony adalah satu dari sedikit produsen VR yang telah menjual produknya ke pasar. PSVR milik Sony tanpa disangka meraup sukses besar.
Hasil penjualan Sony ini diketahui setelah Atsushi Morita, Presiden Sony Interactive Entertaiment untuk Jepang dan Asia, membocorkan informasi kepada reporter. Salah satu faktor yang membuat PSVR laku adalah harganya yang relatif terjangkau.
Jika dibandingkan dengan perangkat VR milik vendor lain seperti Oculus Rift, dan HTC Vive, PSVR memang lebih murah. Banderol PSVR hanya US$399 atau sekitar Rp5,3 juta. Sementara Oculus Rift berharga Rp6,6 juta, itu pun belum termasuk controller seharga Rp1,3 juta. HTC Vive justru lebih mahal lagi dengan harga US$799 atau sekitar Rp10,6 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktor lain Sony mampu menjual PSVR lebih banyak dari yang kompetitornya adalah larisnya PlayStation 4 dan PlayStation 4 Pro. Pangsa pasar PS4 saat ini lebih besar ketimbang rival utama mereka yakni Xbox One.
Sony juga rajin menambah konten permainan baru yang bisa dimainkan lewat VR. Salah satu game PSVR paling laris adalah Star Trek: Bridge Crew.
Seperti dikatakan sebelumnya, Sony sendiri tidak menyangka penjualan PSVR mereka semulus ini. Perlahan tapi pasti, VR buatan mereka lebih populer dibanding HTC, Samsung, dan Oculus, yang menciptakan VR untuk konsol, PC, serta ponsel cerdas.
"Kami benar-benar mendapati orang-orang mengantre di luar toko saat mengetahui stoknya terisi kembali," ungkap Andrew House, kepala eksekutif global Sony, kepada New York Times pada Februari lalu. PSVR pertama kali dipasarkan ke publik pada 13 Oktokber 2016.
Dari penuturan House, Sony semula menargetkan menjual satu juta unit PSVR hingga pertengahan April. Namun di Februari, angka penjualannya sudah mencapai 915 ribu unit. Angka ini di luar ekspektasi eksekutif Sony.