Ada Dana Segar Rp 133 Miliar untuk Startup Indonesia

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jun 2017 15:35 WIB
Industri startup Indonesia akan kedatangan perusahaan investor baru bernama Intudo Ventures. Bahkan ada mereka di balik dana ventura bagi PayPal dan SpaceX.
Ilustrasi (Startup Stock Photos via StockSnap)
Jakarta, CNN Indonesia -- Industri startup Indonesia akan kedatangan perusahaan investor baru bernama Intudo Ventures. Bahkan ada mereka di balik dana ventura bagi PayPal dan SpaceX.

Berdasarkan laporan TechCrunch, Intudo Ventures akan dikomandoi oleh Eddy Chan dan Patrick Yip. Keduanya tergabung dalam Intudo Ventures yang juga mereka dirikan.

Intudo menyiapkan dana sebesar US$10 juta Rp 133 miliar untuk 12 hingga 16 startup yang masih berjalan di fase awal. Mereka juga membuka diri membentuk joint venture dengan perusahaan dalam negeri maupun asing untuk merebut pasar Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menegaskan akan berfokus ke pendanaan di tahap seeding dan Seri A dengan investasi awal sekitar US$200 ribu sampai US$1,25 juta. Sementara untuk joint venture, Intudo hanya berminat kepada perusahaan luar yang sudah mengumpulkan pendanaan seri B atau C yang ingin masuk ke Indonesia.

Intudo mengunci perhatian bisnisnya ke sejumlah sektor yaitu e-commerce, keuangan, layanan kesehatan, pendidikan, dan media. Dalam laman resminya, Intudo menyebut sektor-sektor bisnis yang mereka incar itu sebagai "Target Sector".

Strategi utama yang akan dipakai oleh Intudo adalah merekrut lulusan terbaik Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Chan mengatakan mereka yang memiliki kriteria itu akan sangat berpengaruh terhadap industri teknologi Indonesia.

Ada istilah khusus yang Chan sematkan kepada penyandang sarjana universitas ternama luar negeri itu. Mereka ini dinilai punya pengetahuan dan jaringan yang mumpuni sehingga tak jarang sekembalinya mereka dari luar negeri, mereka akan mendirikan startup.

Contoh mereka yang sukses kuliah dari luar negeri dan mendirikan startup sendiri adalah Nadiem Makarim dari Gojek, Iman Usman dari Ruanggur, serta Rama Raditya dari Qlue.

Namun ada pula yang memilih bergabung dengan perusahaan teknologi ternama seperti Google, Facebook, Amazon, Alibaba, atau Tencent.

Chan ingin mencontoh fenomena yang sempat terjadi di China ketika para putra-putri lokal lulus dari kampus dunia ternama lalu kembali ke tanah kelahirannya.

"Kami merasa industri startup/ventura Indonesia masih tumbuh, menanti bakat-bakat terbaik di luar sana untuk membangun bisnis dan infrastruktur yang pertumbuhannya akan melipatgandakan ekosistem kapital ventura," ucap Chan seperti dilansir dari TechCrunch.

"Kalau mereka tak kembali beberapa tahun ke depan, kesempatannya mungkin akan hilang dan hanya bisa meratapinya," imbuh Chan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER