Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Amerika Serikat bersorak ketika gerhana matahari total mulai terlihat di Oregon pada Senin (21/8) waktu setempat, satu momen langka yang terakhir kali terjadi di negara itu 99 tahun lalu.
Setelah berminggu-minggu menunggu, warga AS akhirnya dapat menyaksikan momen ketika bayangan bulan perlahan menutupi matahari. Melalui kacamata khusus, teleskop, dan kamera, para warga AS melihat bentuk sempurna gerhana matahari.
Di Roshambo ArtFarm di Sheridan, Oregon, seorang warga bernama Jason Davis mengaku terkesima dan sempat terkejut merasakan perubahan suhu yang mendadak dingin ketika gerhana matahari total terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya sangat beruntung bisa ada di sini hari ini. Sangat keren. Saya terkejut dengan perubahan suhunya,” ujar Davis kepada
Reuters.
Tak hanya warga Oregon, banyak pula orang dari penjuru AS lainnya datang ke Roshambo. Nancy Conway dan keluarganya, contohnya, rela menempuh perjalanan selama 20 jam dari Massachusetts demi menyaksikan peristiwa bersejarah ini.
“Dua puluh jam, tiga pengemudi, empat orang dewasa, dan dua anak kembar berusia enam tahun. Ini merupakan pengalaman sekali seumur hidup,” tuturnya.
Gerhana matahari total di Oregon ini terjadi pukul 10.15. Fenomena alam itu kemudian akan “bergerak” ke arah timur hingga mencapai puncaknya di Charleston, South Carolina, sekitar pukul 14.49 waktu setempat.
Meski demikian, warga di berbagai penjuru lain tak mau ketinggalan merayakan momen langka ini. Di Washington, D.C., ratusan orang sudah mengantre di depan Museum Luar Angkasa Nasional yang menyediakan lebih dari 20 ribu pasang kacamata khusus. Mereka tetap antusias meski hanya dapat melihat 80 persen gerhana matahari.
Momen langka ini pun diperkirakan bakal menjadi peristiwa yang paling banyak ditonton dalam sejarah manusia. Tak hanya melihat langsung, warga dunia pun diperkirakan akan turut menyaksikan momen ini melalui siaran langsung maupun jejaring sosial.