Jumlah Startup Indonesia Turun di Kuartal Dua 2017

CNN Indonesia
Senin, 23 Okt 2017 20:40 WIB
Data East Venture menunjukkan adanya penurunan jumlah startup baru di Indonesia pada kuartal dua 2017 dibanding periode yang sama di 2016.
Pertumbuhan startup di tanah air negatif pada kuartal kedua 2017 (dok. CNN Indonesia/Kustin Ayuwuragil)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah startup di Indonesia menurun selama kuartal kedua 2017. Hal ini didapat dari data salah satu venture capital lokal, East Venture. Hal itu dia sampaikan saat menghadiri temu media untuk acara tahunan Tech in Asia Jakarta 2017.

“Kami melihat ada penurunan 23 persen jumlah startup baru di Indonesia (pada kuartal dua 2017) dibanding periode yang sama di 2016,” ujarnya di depan awak media, Senin (23/10).

Sayangnya, Elisa enggan membagikan berapa jumlah investasi yang sudah dialirkan pemodal bagi perusahaan-perusahaan tersebut dalam periode ini. Dia juga tidak bisa menyebutkan seluruh perusahaan rintisan yang sudah mendapatkan investasi selama 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Elisa mengatakan menurunnya jumlah perusahaan rintisan baru akhirnya juga memengaruhi jumlah investasi yang dikucurkan East Venture. Kendati demikian, Elisa mengakui bahwa berkurangnya startup baru bukan satu-satunya aspek yang menyebabkan penurunan jumlah investasi.

“Investor makin lama makin dewasa, maksudnya kita juga lihat apa yang bisa kita invest apa yang ngga. Ada yang tumbuh ada yang ngga, ada yang cocok buat kita, ada yang ngga,” ujarnya.

Elisa menjelaskan bahwa tidak semua perusahaan yang tidak mereka berikan dana adalah perusahaan yang tidak bagus. East Venture juga mempertimbangkan partner strategic lain yang mungkin bisa memberikan bantuan lebih cocok pada startup.

“Bukan berarti yang nggak kami danai itu ngga bagus, tapi mungkin ada strategic investor lain yang bisa bantu mereka. Jadi alasan spesifiknya bisa banyak hal dari sisi preferensi. Kedua mungkin ada pihak lain yang bisa bantu,” imbuhnya.

Sebelumnya, Willson Cuaca selaku Managing Director East Venture SEA mengatakan puncak seed funding telah terjadi pada tahun 2015 lalu. Seperti dikutip dari Tech in Asia, puncak terjadi ketika banyak pemodal ventura (VC) baru dan keluarga-keluarga kaya mulai memberikan investasi kepada para startup.

Sementara itu, Elisa menyebutkan bahwa East Ventures mengalirkan 80 persen modal pada perusahaan rintisan di Indonesia. 20 persen lainnya dikucurkan pada perusahaan lain di regional Asia Tenggara.

Sebagian besar starup yang mendapatkan investasi berasal dari sektor e-commerce dan fintech. Perusahaan ini adalah salah satu investor Tokopedia dan Traveloka yang merupakan dua dari tiga startup unicorn di Indonesia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER