Jakarta, CNN Indonesia -- Kritik yang dialamatkan ke Facebook kerap bermunculan. Satu yang terbaru adalah Facebook sengaja mengeksploitasi kerentanan manusia dari sisi psikologis.
Adalah Sean Parker, salah satu figur dunia teknologi di Amerika Serikat yang juga tercatat sebagai investor Facebook di periode awalnya yang kali ini menyampaikan kritik.
Parker menilai cara kerja situs Facebook yang memaksa orang-orang terus mengunggah sesuatu demi menuai ”like" dan "comment" adalah sebuah eksploitasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pencipta dan penemunya, saya, Mark, Kevin Systrom di Instagram, orang-orang ini memahaminya secara sadar. Dan kami tetap melakukannya," ucap Parker seperti dilaporkan
The Verge, Kamis (9/11).
Ia menganalogikan menggunakan Facebook seperti mengkonsumi makanan cepat saji. "Kenikmatan" berupa likes dan comments datang secara instan namun minim makna.
"Hanya Tuhan yang tahu apa yang mereka lakukan kepada anak-anak kita," keluh Parker soal Facebook yang kian adiktif bagi orang-orang.
Di samping popularitasnya sebagai
platform media sosial paling besar dengan pengguna lebih satu miliar di seluruh dunia, dampak Facebook di kehidupan sehari-hari kian besar.
Ketika masa subur politik datang misalnya, Facebook kerap menjelma sebagai medan tempur. Masalahnya perdebatan yang terbentuk di sana seringkali disusupi oleh kabar hoaks yang bebas berseliweran.
Contoh paling nyata adalah pemilu presiden AS tahun lalu. Setelah penelusuran mendalam belakangan ini, Facebook ditengarai jadi sasaran empuk Rusia dengan mengumbar iklan-iklan politik yang sifatnya membelah opini masyarakat AS.
(evn)