Hoax, Atur Ulang WhatsApp Tak Buat Ponsel Kian Kencang

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Senin, 27 Nov 2017 18:37 WIB
Berita berantai yang atur ulang statistik (reset statistic) di WhatsApp bisa mempercepat kerja ponsel disebut pengamat sebagai berita hoax.
Ilustrasi aplikasi WhatsApp. Pengamat teknologi memberi klarifikasi soal berita berantai yang menyebutkan bahwa melakukan reset statistik bisa meningkatkan performa ponsel (dok. CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belum lama ini berkembang pesan berantai yang menyebutkan kalau dengan melakukan atur ulang statistik (reset statistic) di WhatsApp bisa mempercepat kerja ponsel.

Opsi atur ulang statistik (reset statistics) yang berada di menu setelan aplikasi ini disebut bisa menghapus memori yang 'dimakan' oleh WhatsApp.

Dengan leganya ruang memori ponsel yang digunakan oleh WhatsApp, disebut akan mendongkrak kinerja ponsel. alasannya memori yang diambil oleh WhatsApp sudah 0 KB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Broadcast ini tak hanya hinggap di banyak grup WhatsApp, tapi juga di dinding Facebook.

"Buat yg HP nya berat karena banyak tergabung di grup WA nih tips buat ringanin nya. Ga perlu keluar dari Grop, gabung lebih dr 100 Grop hape masih tak lemot alias banter kencang," demikian bunyi awal pesan berantai tersebut.

Alfons Tanujaya dari Vaksincom menilai informasi tersebut keliru alias hoax. Opsi atur ulang statistik menurut Alfons tak membuat aplikasi berjalan lebih cepat.

Statistik di opsi tersebut hanyalah angka semata. Alfons membandingkannya seperti odometer di kendaraan bermotor.

"Yang di-reset hanya odometer statistik saja. Tidak ada hubungan dengan data WhatsApp yang terkait atau memengaruhi performa WhatsApp," jelas Alfons dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (27/11). 

"Sehingga secara logis pengaruh ke performa dari reset statistik dapat dikatakan sangat amat kecil atau tidak ada engaruhnya sama sekali terhadap performa WhatsApp," tegasnya.

Ia berkata kegunaan opsi mengatur ulang statistik WhatsApp sebagai penghitung jumlah data yang terpakai oleh aplikasi. Mereka yang punya kuota data pas-pasan bisa memakai fitur ini untuk mengerem penggunaan data.

"Tujuannya adalah supaya pengguna WhatsApp dapat mengetahui secara detail seberapa besar penggunaan data dan aktivitas apa saja yang menggunakan data besar sehingga bisa dibatasi," pungkas Alfons.

Sebagai salah satu aplikasi paling populer di dunia, WhatsApp kerap menjadi sumber informasi palsu atau bahkan penipuan. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER