Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan sekitar 50 persen pengguna telepon seluler Indonesia adalah pengguna paket data. Kebanyakan dari mereka, menurut Rudi, lebih sering mengunduh konten daripada mengunggah.
“Karakteristik dari pengguna seluler di Indonesia, lebih dari 50 persen adalah data. Dan kebanyakan mereka lebih banyak unduh daripada mengunggah,” kata dia di Jakarta, Senin (11/12).
Oleh karena itu, dia menuturkan, pembangunan jaringan data alternatif Indonesia ke global sangat penting karena pengguna lebih banyak mengakses situs yang berada di luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minim Aplikasi LokalMenurut Rudi perbandingan mengunduh dan mengunggah itu berbanding 8:2 sehingga membuat
traffic Indonesia ke luar negeri sangat tinggi. Jika dibiarkan, itu bisa membuat belanja operator untuk menyambungkan pengguna dengan konten luar semakin tinggi lebih tinggi.
“Jadi untuk industri sekarang,
traffic incoming dari internasional ke Indonesia [lebih besar],” tambah pria yang kerap disapa Chief RA ini.
Menkominfo menyebutkan salah satu alasan
traffic menjadi asimetris adalah karena masih kurangnya aplikasi yang bagus dari dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah meminta pasar untuk mengubah karakteristik dan budayanya sekaligus mendorong pembuatan aplikasi yang bagus.
Kendati demikian, tak berarti Rudi melarang masyarakat untuk mengakses konten luar negeri. Hal itu katanya adalah hal yang tak bisa dihindari.
“Tapi kita harus lebih fokus pada konten lokal agar lebih banyak manfaat bagi ekosistem baik dari industrinya maupun operator. Jadi kalau biayanya murah, harganya juga akan murah,” sambung Rudi.
Sebelumnya, Rudiantara mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang
traffic datanya besar di dunia dan di Asia. Rudi mencatat layanan yang paling banyak aksesnya adalah
video streaming, media sosial dan
browsing.
(asa)