Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengusulkan PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menggunakan sistem pembayaran nontunai. Tak hanya itu, Rudiantara mendorong MRT memakai sistem nontunai yang menggunakan kartu fisik.
Pria yang akrab disapa Chief RA itu bercerita Selasa (19/12) pagi sempat mengunjungi proyek MRT sekaligus menyempatkan diri melempar usul kepada manajemen MRT.
"Jadi saya berharap MRT beroperasi nanti sudah nontunai dan juga sudah enggak memakai kartu," ucap Rudiantara di sela acara di Pasar Mayestik, Kebayoran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berpendapat pembayaran tunai saat ini sangat ketinggalan zaman. Menurutnya sudah semestinya masyarakat beralih ke sistem non-tunai agar lebih praktis dan mengurangi beban pemerintah mencetak uang.
Bentuk kartu sebagai alat pembayaran nontunai juga dianggap mulai tergerus kecanggihan teknologi lain. Ia mencontohkan dengan sistem kode QR yang dipraktikkan oleh Alipay di China.
Di sana, kata dia, sudah ada 500 juta pengguna Alipay yang bertransaksi nontunai tanpa kartu dan EDC, melainkan dengan kode QR. Sistem ini memungkinkan transaksi non-tunai hanya mengandalkan ponsel cerdas setiap orang.
"Kalau dari teknologi sih, Jakarta enggak kalah dari Beijing," tandasnya.
Pembayaran non-tunai bukan kartu dicetuskan oleh Rudiantara ketika menghadiri peresmian kerja sama TCash layanan
payment gateway dari Telkomsel, dengan JakMikro, startup yang berniat menghijrahkan transaksi UKM ke bentuk digital di Pasar Mayestik.
Sementara ini di pasar tersebut saat ini ada 54 kios yang mengadopsi TCash sebagai alat transaksi. JakMikro, sebagai pelaksana program, menargetkan 90 persen kios di Pasar Mayestik beralih ke TCash sebagai alat bayar.
(evn)