Cegah Teroris, Olimpiade Tokyo Bakal Pakai 'Pengenal Wajah'

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Kamis, 28 Des 2017 15:19 WIB
Panitia penyelenggara Olimpiade 2020 Tokyo berniat memakai teknologi pengenal wajah di setiap arena olahraga karena alasan terorisme.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia penyelenggara Olimpiade 2020 Tokyo berniat memakai teknologi pengenal wajah di setiap arena olahraga. Terorisme jadi alasan penyelenggara memakai teknologi tersebut.

Komite Olimpiade 2020 khawatir dengan kartu identitas biasa, teroris bisa menyelinap masuk ke area perlombaan. Verifikasi digital seperti pemindai wajah diyakini bakal mempertipis potensi aksi terorisme di sana.

Melansir dari Japan Times, teknologi itu akan diterapkan ke atlet, penyelenggara pertandingan, dan jurnalis. Penonton jadi pengecualian dalam penerapan pemindai wajah ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk penonton, pengecekan akan tetap sama seperti Olimpiade sebelumnya. Mereka akan diminta menunjukkan tiket dan barang bawaan sebelum memasuki arena pertandingan.

Komite Olimpiade Tokyo memperkirakan setidaknya ada 300.000 hingga 400.000 foto yang akan diedarkan, termasuk foto wajah atlet dan perwakilan media.

Bekerja Otomatis

Pemindai wajah akan bekerja secara ototmatis ketika individu hendak masuk ke arena atau fasilitas media. Pemindai akan menyesuaikan apakah wajah orang itu sesuai dengan foto yang mereka daftarkan sebelumnya.

Sistem pemindai wajah ini sudah diuji secara terbatas saat penyelenggaraan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro. Hanya saja waktu itu, sistemnya masih sangat lambat.


Teknologi pengenal wajah di Jepang ini dirancang oleh NEC Corp, yang sudah dikenal berkat akurasinya yang tinggi. Teknologi NEC ini bahkan disebut dapat mengenal wajah seseorang yang sudah menjalani operasi plastik dan mampu membedakan kembar identik.

Selain Olimpiade 2020 Tokyo yang berlangsung 24 Juli sampai 9 Agustus, teknologi pengenal wajah ini juga akan dipakai di Paralympics 2020 yang digelar sejak 25 Agustus hingga 6 September. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER