Mantan Bos Uber Lepas Saham Senilai Rp20 Triliun

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Senin, 08 Jan 2018 12:46 WIB
Pendiri sekaligus mantan CEO Uber, Travis Kalanick berencana melepas kepemilikan 29 persen saham atau sekitar Rp20 triliun.
Pendiri dan mantan CEO Uber, Travis Kalanick berencana melepas kepemilikan saham. (dok. REUTERS/Shu Zhang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri sekaligus mantan CEO Uber Travis Kalanick dilaporkan berencana untuk melepas 29 persen atau sekitar Rp20 triliun sahamnya di perusahaan yang didirikannya. Padahal sebelumnya, Kalanick di masa lalu sempat membual bahwa dirinya takkan melakukan itu.

Dengan persetujuan Uber dan Softbank beberapa waktu lalu, Kalanick sebenarnya telah mengantongi US$1,4 miliar atau sekitar Rp18,7 triliun. Transaksi itu juga telah disanggupi oleh konsorsium investor yang setuju membeli ekuitas Uber seharga US$ 48 miliar atau setara Rp644 triliun.

Kalanick yang memiliki 10 persen saham perusahaan pernah menawarkan setengah bagiannya, sesuai dengan aturan bagi anggota dewan dalam tender. Dia harus mengurangi jumlah tersebut karena batas yang ditentukan dalam kesepakatan antara Uber dan pembeli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalanick sebelumnya dipaksa turun dari jabatannya sebagai CEO pada Juni tahun lalu. Kepemimpinanny diwarnai sejumlah kontroversi, mulai dari terjeratan berbagai kasus hukum hingga cek cok dengan salah satu investor awalnya, Benchmark.

Kalanick memang diharuskan menjual sebagian kecil sahamnya sebagai hasil kesepakatan dari transaksi Softbank dan beberapa penjual lainnya yang minimal di atas 58 persen. Dilaporkan Bloomberg, Jumat (5/1), juru bicara Uber dan Kalanick menolak berkomentar mengenai ini.

GV, perusahaan modal ventura Alphabet Inc., sebelumnya lebih dulu melepas kepemilikan kurang dari separuh sahamnya di Uber kepada Softbank. Padahal, di sisi lain anak perusahaan Alphabet, Waymo, sedang berseteru dengan Uber karena dugaan mencuri rahasia dagang. 

Sementara itu, kesepakatan akuisisi beberapa persen saham Uber oleh SoftBank diperkirakan akan rampung akhir bulan ini. Setelah proses selesai, sejumlah reformasi di tubuh perusahaan dipastikan akan mulai berlaku, termasuk mengurangi pengaruh Kalanick di Uber. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER