Jakarta, CNN Indonesia -- JD.com dikabarkan siap menempuh pasar Amerika untuk pertama kalinya. Ekspansi pasar ini disebut sebagai bentuk kesiapan JD.com untuk bertarung dengan Alibaba serta Amazon yang menjadi 'tuan rumah' di wilayah Amerika.
Perusahaan e-commerce asal China itu akan memulai debutnya lewat kota Los Angeles, sebelum benar-benar memasuki pasar Negeri Paman Sam dan siap menjual produknya ke konsumen pada akhir tahun ini.
Pihak perusahaan juga disebut tengah menjalani sesi diskusi tahap akhir untuk menjual 15 persen saham logistiknya kepada beberapa investor, termasuk Tencent Holdings Ltd.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raksasa teknologi asal China itu dikabarkan siap menerima sepertiga saham yang ada pada pertengahan Maret ini. Strategi ini seakan menjadi persiapan awal JD.com untuk memasuki pasar internasional.
Pendiri JD.com, Richard Liu, menegaskan optimismenya terkait ekspansi ini. Ia bahkan menyebut tak menyoalkan soal biaya yang harus digelontorkan untuk ambisinya ini.
"Saat kami memutuskan untuk melakukan sesuatu, kami tidak membiarkan uang menghalangi kami menuju hal itu," tegas Richard, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (26/1).
Optimisme JD ini didukung oleh tingginya pembelian JD dari pasar internasional.
"Dalam satu dekade, kami ingin pasar internasional menyumbang 50 persen dari total profit kami," jelas Richard.
Richard juga mengungkap siap untuk terus menggelontorkan investasi. Perusahaan e-commerce asal China ini juga berencana untuk kian masuk ke pelosok Asia Tenggara dan India hingga akhir tahun ini. Di Indonesia sendiri, JD sudah memiliki layanan e-commerce yang dikenal dengan JD.ID.
"Pasar Amerika akan menjadi target kami selanjutnya dengan membangun gudang sebagai pusat pemenuhan dalam menjalankan layanan jasa pengiriman di hari yang sama," tambahnya.
Rencana ekspansi itu sudah terlihat sejak perusahaan mencanangkan target untuk memasuki pasar penjualan online di Amerika dan Eropa lewat jalan menjual harga berkualitas dari Negeri Tirai Bambu dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar.
Ketertarikan JD.com terhadap potensi pasar kota besar di pantai barat Amerika didasari atas berkembangnya diaspora China di sana.
Selain itu, perusahaan yang sudah terdaftar di lantai bursa New York tersebut bergantung pada mitra dan pemegang saham Wal-Mart untuk mendapat modal awal.
(eks/sat)