Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Nokia selalu punya kesan nostalgia bagi mereka yang sempat merasakan era kejayaannya. Namun itu cerita lawas, sebab Nokia sudah terlahir kembali sebagai ponsel cerdas yang mengusung sistem operasi Android.
CNNIndonesia.com berkesempatan menjajal salah satu model Nokia yang sudah masuk pasar Indonesia yakni Nokia 5. Dengan banderol terkini Rp2.899.000, ponsel cerdas ini jelas ditujukan untuk segmen menengah.
Berada di bawah naungan HMD Global Oey, Nokia berusaha tampil sebagai ponsel Android dengan spesifikasi mumpuni dan harga terjangkau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DesainSejak melihat bentuknya yang berformat unibodi, Nokia 5 nampak sekali ingin tampil cantik. Ponsel dengan layar berukuran 5,2 inci dibuat semaksimal mungkin, merentang dari ujung kanan ke kiri.
Bingkai di atas dan bawah ponsel menyisakan tempat untuk kamera, speaker, sensor, serta tombol 'home' getar yang juga berfungsi sebagai pemindai sidik jari.
Nokia memakai aluminium ringan sebagai material utama ponsel. Sementara ada kaca yang mereka pakai untuk melapisi bagian depannya, yang juga dilengkapi 2.5D Gorilla Glass.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Saat tangan menggenggamnya, ponsel ini terasa cukup nyaman, tidak terlampau besar atau kecil, yang terpenting tidak licin di telapak tangan.
Ini menjadi masalah yang umum terjadi bagi orang yang punya riwayat cepat berkeringat. Tepian ponsel juga dibuat kelihatan bagus dengan bentuknya yang sirkular, menimbulkan kesan dinamis seperti yang dipelopori ponsel cerdas segmen
flagship.
Sisi belakang produk juga tampil cukup cantik. Mereka menempatkan kamera dan lampu
flash secara vertikal. Meski demikian, sedikit agak ganjil ketika jarak keduanya agak jauh.
Terlepas dari itu, bentuk fisik Nokia 5 cukup sedap dipandang secara keseluruhan.
PerformaMari mulai dari kemampuan layar ponsel. Nokia 5 dibekali teknologi IPS LCD 720 piksel. Hal ini menyebabkan gambar yang dihasilkan tak maksimal.
Layarnya gelap, cenderung seperti tak bersinar. Bahkan ketika pengaturan tingkat kecerahan dipasang maksimal, layarnya masih terbilang redup.
Kualitas resolusi yang cuma 720 piksel berimbas pada pengalaman menonton video. Mereka yang doyan menatap YouTube dijamin tak akan begitu puas. Wajar jika di pasar ada beberapa kompetitor dengan harga sekelas yang bisa menawarkan tampilan lebih tajam. Namun perlu dicatat pula, desain Nokia 5 yang sederhana nan efisien mampu menutupi kekurangan tersebut ketika menikmati video.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Beralih ke urusan dapur pacu. Nokia 5 didukung cip Snapdragon 430 octa-core 1,4 GHz, GPU Adreno 505, RAM 3 GB, ROM 16 GB dengan opsi MicrioSD hingga 128 GB.
Untuk sistem operasinya, Nokia 5 dibekali sedari awal dengan Android Nougat 7.1.1 tanpa antarmuka tambahan. Sistem itu juga bisa ditingkatkan menjadi Android Oreo 8.0.
Selama menggunakan ponsel ini, ada satu yang mengganggu dari performanya, yakni jeda waktu antara respons ponsel dengan perintah yang diberikan. Ini juga terasa ketika sedang berseluncur di internet atau membuka media sosial.
Hal itu terkonfirmasi lagi ketika ponsel dipakai bermain gim 'Mobile Legends' dan sejumlah gim lainnya. Meski lag yang terjadi masih tergolong minor, ia jadi agak mengganggu karena terjadi cukup sering. Perpindahan antaraplikasi pun tak begitu mulus. Kendati begitu, poin plus dari Nokia 5 adalah panas yang ia hasilkan terbilang rendah meski beban kinerjanya sedang berat.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Soal urusan suara, Nokia 5 punya kualitas audio mumpuni. Ia dibekali
speaker yang lantang dengan level
noise yang cukup rendah. Menyetel lagu keras-keras jadi tak sungkan dengan ponsel ini.
Sementara di urusan baterai, Nokia 5 tak bisa disebut jelek atau mantap. Kapasitasnya dipatok 3.000 mAh saja, ukuran standar untuk ponsel kelas menengah saat ini.
Seperti dikatakan sebelumnya, baterai Li-Ion yang ada di Nokia 5 tak menimbulkan panas yang berlebih ketika 'disiksa'. Satu poin minus untuk baterai Nokia 5 adalah ia tak didukung fitur
fast charging.
Ketika fitur tersebut hampir jadi keharusan di kompetitor yang satu segmen dengannya, kekurangan ini cukup mengganggu apabila digunakan oleh orang yang kesehariannya banyak bergantung oleh ponsel.
KameraMungkin kekurangan terbesar dari Nokia 5 adalah teknologi kameranya. Secara resolusi, Nokia 5 dibekali kamera utama 13 MP dan kamera belakang 8 MP.
Namun sudah jadi pengetahuan umum saat ini bahwa besaran resolusi tak menjamin kualitas foto yang diambil.
 Hasil foto dalam ruangan menggunakan kamera belakang. (dok. CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto) |
Ciri menonjol dari kamera Nokia 5 adalah sangat lemah di kondisi minim cahaya. Setiap kali mengambil foto dalam kondisi sedikit redup, hasil jepretannya akan dua kali lipat lebih redup.
Ini seakan-akan kamera Nokia 5 tak dibuat untuk menghadapi kondisi gelap. Minus lainnya adalah autofokus kamera yang agak makan waktu.
Butuh kesabaran ekstra sebelum lensa kamera bisa menangkap imej terbaik suatu foto.
 Hasil foto luar ruangan. (dok. CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto) |
Semua itu berubah ketika berada di kondisi terang dan terutama di luar ruangan. Foto yang dihasilkan Nokia 5 cukup tajam dan detail.
Modus HDR di fitur kamera bakal memperkaya lebih jauh hasil jepretannya. Sementara untuk kamera selfie, boleh dibilang kualitasnya sangat bergantung pada kondisi cahaya.
Ketika kadar cahayanya tepat, foto yang dihasilkan lumayan memuaskan.
CNNIndonesia.com menjajal kamera depan dan belakang yang tertanam dalam Nokia 5 di dalam dan luar ruangan, hingga berswafoto.
 Hasil foto menggunakan kamera depan. (dok. CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto) |
KesimpulanSebelum menyimpulkan, penting untuk disadari lebih jauh bahwa Nokia 5 adalah ponsel menengah dengan harga cukup murah.
Dengan menimbang semua teknologi dan pengalaman yang ia tawarkan, Nokia 5 bisa jadi pilihan yang tepat dengan sejumlah syarat.
Syarat pertama adalah Nokia 5 tidak disarankan bukan untuk
heavy user, yang menitikberatkan kegiatannya di depan layar ponsel. Kecepatan komputasinya biasa saja, cenderung tak asik ketika ketika dipakai membuka banyak aplikasi berat secara bersamaan.
Sementara dari segi kamera, hasilnya juga tak begitu memuaskan. Namun sebaliknya, Nokia 5 bisa saja jadi pilihan terbaik bagi mereka yang tak begitu perlu fitur wah di ponselnya.
Desain cantik dan harga yang relatif lebih terjangkau dibanding kompetitor di kelasnya bisa jadi kompensasi yang seimbang untuk mereka yang cuma butuh fitur dasar sebuah ponsel cerdas.