PerformaMari mulai dari kemampuan layar ponsel. Nokia 5 dibekali teknologi IPS LCD 720 piksel. Hal ini menyebabkan gambar yang dihasilkan tak maksimal.
Layarnya gelap, cenderung seperti tak bersinar. Bahkan ketika pengaturan tingkat kecerahan dipasang maksimal, layarnya masih terbilang redup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kualitas resolusi yang cuma 720 piksel berimbas pada pengalaman menonton video. Mereka yang doyan menatap YouTube dijamin tak akan begitu puas. Wajar jika di pasar ada beberapa kompetitor dengan harga sekelas yang bisa menawarkan tampilan lebih tajam. Namun perlu dicatat pula, desain Nokia 5 yang sederhana nan efisien mampu menutupi kekurangan tersebut ketika menikmati video.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Beralih ke urusan dapur pacu. Nokia 5 didukung cip Snapdragon 430 octa-core 1,4 GHz, GPU Adreno 505, RAM 3 GB, ROM 16 GB dengan opsi MicrioSD hingga 128 GB.
Untuk sistem operasinya, Nokia 5 dibekali sedari awal dengan Android Nougat 7.1.1 tanpa antarmuka tambahan. Sistem itu juga bisa ditingkatkan menjadi Android Oreo 8.0.
Selama menggunakan ponsel ini, ada satu yang mengganggu dari performanya, yakni jeda waktu antara respons ponsel dengan perintah yang diberikan. Ini juga terasa ketika sedang berseluncur di internet atau membuka media sosial.
Hal itu terkonfirmasi lagi ketika ponsel dipakai bermain gim 'Mobile Legends' dan sejumlah gim lainnya. Meski lag yang terjadi masih tergolong minor, ia jadi agak mengganggu karena terjadi cukup sering. Perpindahan antaraplikasi pun tak begitu mulus. Kendati begitu, poin plus dari Nokia 5 adalah panas yang ia hasilkan terbilang rendah meski beban kinerjanya sedang berat.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Soal urusan suara, Nokia 5 punya kualitas audio mumpuni. Ia dibekali
speaker yang lantang dengan level
noise yang cukup rendah. Menyetel lagu keras-keras jadi tak sungkan dengan ponsel ini.
Sementara di urusan baterai, Nokia 5 tak bisa disebut jelek atau mantap. Kapasitasnya dipatok 3.000 mAh saja, ukuran standar untuk ponsel kelas menengah saat ini.
Seperti dikatakan sebelumnya, baterai Li-Ion yang ada di Nokia 5 tak menimbulkan panas yang berlebih ketika 'disiksa'. Satu poin minus untuk baterai Nokia 5 adalah ia tak didukung fitur
fast charging.
Ketika fitur tersebut hampir jadi keharusan di kompetitor yang satu segmen dengannya, kekurangan ini cukup mengganggu apabila digunakan oleh orang yang kesehariannya banyak bergantung oleh ponsel.