Jakarta, CNN Indonesia -- Twitter mengumumkan bahwa
platform tersebut akan merespon laporan dari pengguna yang mengajak pengguna lain untuk melakukan aksi yang menyakiti diri sendiri.
Twitter bahkan menyarankan penggunanya untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang sudah bekerjasama dengan pihak perusahaan untuk menangani masalah ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan berlogo burung biru ini baru menyertakan beberapa negara dalam daftar rekanannya ini dan Indonesia tidak termasuk di dalamnya.
Cegah bunuh diriSebelumnya, tim AI asal China bekerjasama dengan akademisi di Amerika Serikat untuk mengembangkan sistem yang bisa mengidentifikasi konten dengan kecenderungan bunuh diri. Keduanya digadang-gadang akan menggunakan mesin tersebut untuk Twitter.
Kecerdasan buatan dengan
machine learning ini telah digunakan untuk melakukan pemindaian isi pengguna dan mengidentifikasi isi yang memiliki kecenderungan bunuh diri di media sosial Weibo di China.
Mesin ini akan merayapi status yang diposkan pengguna dan mengenali pola untuk menemukan kecenderungan bunuh diri. Pencarian tidak dilakukan berdasarkan kata kunci, tapi menggunakan model prediksi.
Prediksi dilakukan dengan memberi penilaian terhadap konten, seperti dijelaskan salah satu anggota tim pengembang kecerdasan buatan, Zhu Tingshao dari Institute Psikologi di Akademi Science China di Beijing.
Namun, dalam pemindaian di Twitter ini baru bisa digunakan untuk konten berbahasa Inggris.
"Kita mungkin tidak mungkin membuat mereka semua berubah pikiran tentang bunuh diri, tapi setidaknya kami menawarkan bantuan," terang Zhu, seperti dikutip
South China Morning Post.
Zhu menyebut banyak orang lebih suka menyatakan perasaan mereka di media sosial ketimbang bertemu langsung dengan spesialis. Menurutnya, di China, Weibo jadi salah satu tempat favorit untuk menyatakan keinginan bunuh diri.
(eks)