Twitter Akan Turunkan Konten Ajakan Menyakiti Diri Sendiri

Eka Santhika | CNN Indonesia
Selasa, 13 Feb 2018 22:06 WIB
Twitter akan turunkan konten yang mengajak pengguna lain menyakiti diri sendiri dan mengembangkan AI untuk identifikasi konten bunuh diri.
Keinginan bunuh diri seringkali diutarakan lewat media sosial, Twitter coba memberi solusi (ThinkStock/kitzcorner)
Jakarta, CNN Indonesia -- Twitter mengumumkan bahwa platform tersebut akan merespon laporan dari pengguna yang mengajak pengguna lain untuk melakukan aksi yang menyakiti diri sendiri.



Twitter bahkan menyarankan penggunanya untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang sudah bekerjasama dengan pihak perusahaan untuk menangani masalah ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Perusahaan berlogo burung biru ini baru menyertakan beberapa negara dalam daftar rekanannya ini dan Indonesia tidak termasuk di dalamnya.


Cegah bunuh diri

Sebelumnya, tim AI asal China bekerjasama dengan akademisi di Amerika Serikat untuk mengembangkan sistem yang bisa mengidentifikasi konten dengan kecenderungan bunuh diri. Keduanya digadang-gadang akan menggunakan mesin tersebut untuk Twitter.

Kecerdasan buatan dengan machine learning ini telah digunakan untuk melakukan pemindaian isi pengguna dan mengidentifikasi isi yang memiliki kecenderungan bunuh diri di media sosial Weibo di China.

Mesin ini akan merayapi status yang diposkan pengguna dan mengenali pola untuk menemukan kecenderungan bunuh diri. Pencarian tidak dilakukan berdasarkan kata kunci, tapi menggunakan model prediksi.

Prediksi dilakukan dengan memberi penilaian terhadap konten, seperti dijelaskan salah satu anggota tim pengembang kecerdasan buatan, Zhu Tingshao dari Institute Psikologi di Akademi Science China di Beijing.

Namun, dalam pemindaian di Twitter ini baru bisa digunakan untuk konten berbahasa Inggris.

"Kita mungkin tidak mungkin membuat mereka semua berubah pikiran tentang bunuh diri, tapi setidaknya kami menawarkan bantuan," terang Zhu, seperti dikutip South China Morning Post

Zhu menyebut banyak orang lebih suka menyatakan perasaan mereka di media sosial ketimbang bertemu langsung dengan spesialis. Menurutnya, di China, Weibo jadi salah satu tempat favorit untuk menyatakan keinginan bunuh diri. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER