CEO Uber Tepis Kabar Jual Bisnis di Asia Tenggara ke Grab

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Jumat, 23 Feb 2018 12:50 WIB
CEO Uber Dara Khosrowshahi menegaskan pihaknya akan menambah investasi dan belum berniat melepas bisnis di kawasan Asia Tenggara.
CEO Uber Dara Khosrowshahi menegaskan belum mau menyerah dengan bisnis di Asia Tenggara. (dok. REUTERS/Sergio Perez)
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Uber Dara Khosrowshahi menegaskan bahwa perusahaan akan lebih agresif menanamkan dana untuk bisnisnya di Asia Tengara. Hal ini sekaligus mengungkap keseriusan Uber berkompetisi dengan rivalnya seperti Grab.

Kendati demikian, dia sadar bahwa Uber nantinya akan kehilangan banyak uang di wilayah ini.

"Kami tahu akan kehilangan uang di Asia Tenggara dan tetap akan berinvestasi secara agresif dalam hal pemasaran, subsidi dan sebagainya. Dari sudut pandang kompetisi, kami pikir bisa meningkat," kata Khosrowshahi saat berkunjung ke New Delhi, India, pekan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khosrowshahi menambahkan bahwa satu dekade dari sekarang ia memperkirakan 80 persen pertumbuhan di Uber terjadi secara organik dan beberapa berasal dari langkah akuisisi.

"Kami memperhatikan semuanya... tetapi saat ini rencana untuk Asia Tenggara adalah untuk maju ke depan dan berinvestasi," ujarnya.

Pernyataan Dara menjawab kabar bahwa Uber yang 15 persen sahamnya dimiiki Softbank akan menjual bisnisnya kepada Grab. Hal itu mungkin dilakukan dengan perusahaan-perusahaan ride-hailing yang juga dimiliki Softbank sebagai imbalan saham yang besar.

Di Singapura, Uber bisa memperkuat Grab. Sementara di India, Uber disebut bisa bergabung dengan Ola. 

Menurut sumber Reuters, SoftBank mengatakan bahwa mereka menginginkan Uber untuk fokus pada pertumbuhan di Amerika Serikat, Eropa, Amerika Latin dan Australia dan bukan Asia. Bisnis di wilayah Asia dinilai sebagai yang paling mahal dan kompetitif bagi Uber.

Sementara itu, Khosrowshahi mengatakan bahwa SoftBank memang investor besar Uber, namun keputusan akhir akan diambil secara mufakat antara manajemen dan dewan direksi. 

Dia tidak melihat akan ada perubahan dalam operasional Uber di India menyusul kesepakatan dengan SoftBank. India sendiri merupakan salah satu pasar internasional dengan pertumbuhan tercepat di Uber yang menyumbang lebih dari 10 persen perjalanan secara global.

Namun Khosrowshahi mengatakan pasar India belum memberikan keuntungan bagi perusahaan. Meski tetap ingin berinvestasi di sana. Khostowshahi mengindikasikan pihaknya akan berinvestasi dalam jmlah 'banyak' di Negeri Taj Mahal.

"Kami sebagai perusahaan perlu memiliki profil yang seimbang dalam hal pertumbuhan dan investasi. Ada pasar maju yang akan terus kita investasikan yang akan semakin menguntungkan, disamping kian aktif berinvestasi di pasar seperti India dan Amerika Latin yang memiliki pertumbuhan besar kedepannya," tutupnya. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER