Pengemudi Taksi Istanbul Bawa Uber ke Meja Hijau

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Mar 2018 11:37 WIB
Para pengemudi taksi konvensional di Istanbul menggugat Uber ke pengadilan, menuntut aplikasi transportasi asal AS itu dilarang di Turki.
Pengemudi taksi konvemsional menuntut Uber dilarang. (Anadolu Agency/Serhat Cagdas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pengemudi taksi di Istanbul, Turki, melaporkan Uber ke meja hijau lantaran dianggap membahayakan kehidupan mereka.

Dilaporkan Reuters pada Jumat (16/3), ratusan sopir taksi konvensional ini berdemo di depan pengadilan pada Senin lalu ketika sidang awal pada Senin lalu. Mereka membawa poster bernada protes dengan slogan seperti "Kami tidak ini pencuri global Uber".

Para pengemudi ini menuding Uber menjalankan bisnis taksi tanpa lisensi di Turki dan menuntut aplikasi asal Amerika Serikat tersebut dilarang.
Sidang lanjutan dijadwalkan pada Juni mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini merupakan kisruh terkait protes, pembatasan tuntutan pelarangan terhadap Uber di seluruh dunia. Sebelumnya, Uber ditutup di Denmark dan Hungaria, sementara di Moroko, operasi Uber sedang dibekukan sambil menunggu keputusan pemerintah setempat.

Di Istanbul sendiri, Uber selalu mendapat tentangan sejak masuk pada 2014 lalu. Beberapa pengemudi Uber mengaku mereka mendapat ancaman bahkan dipukuli oleh sopir taksi konvensional. Tudingan ini dibantah.
Di sisi lain, lewat sosial media, warga lebih banyak berpihak ke Uber. Tagar #idon'tusetaxis (saya tak menggunakan taksi) dan #don'ttouchuber (jangan ganggu Uber) menjadi trending topic.

"Hingga hari ini, pengemudi taksi memilih penumpang," kata seorang pengguna Twitter, Sinem, merujuk pada para sopir yang tak mau membawa penumpang hamil atau tak menerima jarak dekat. "Kini kami ingin memilih mode transportasi kami. #don'ttouchuber."

Saat ini, Kementerian Dalam Negeri Turki dilaporkan sedang menyusun regulasi untuk menyelesaikan kemelut antara taksi konvensional dan Uber.

"Jika kami tidak mendapat dukungan secara politik, kami akan terus mendengungkan pendirian kami kepada politikus," kaya Eyup Aksu, kepala Badan Bisnis Taksi Istanbul.
Sopir taksi menyebut sejumlah uang yang harus mereka bayarkan tetapi tidak oleh sopir Uber.

Uber sendiri menolak menyebut berapa jumlah pasti pengguna mereka di Turki, yang beroperasi di Istanbul, serta di Bodrum dan Cesme ketika musim panas.

"Kami mencemaskan kekerasan dan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung pengemudi (kami)," kata Uber dalam sebuah pernyataan. Uber juga mengatakan tidak bisa mengungkapkan banyak soal proses pengadilan karena masih berlangsung. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER