Perlambat Akses, Korea Selatan Denda Facebook Miliaran Rupiah

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Kamis, 22 Mar 2018 06:44 WIB
Korea Selatan mendenda Facebook miliaran rupiah karena melanggar hukum lantaran mempersulit akses pengguna ke situsnya.
Ilustrasi Facebook (REUTERS/Fabrizio Bensch)
Jakarta, CNN Indonesia -- Regulator Korea Selatan belum lama ini mendenda Facebook karena dianggap secara ilegal membatasi akses pengguna layanannya sejak 2016 akhir hingga 2017.

Komisi Komunikasi Korea (KCC) mengatakan bahwa perusahaan jejaring sosial tersebut harus membayar 396 juta won atau Rp 5 miliar pada Rabu (21/3). Denda tersebut adalah penalti atas pelanggaran hukum tentang kepentingan pengguna.

Keluhan tersebut muncul setelah Facebook mengatur ulang jalur akses beberapa pengguna ke layanan jaringan di Hong Kong atau Amerika Serikat. Padahal, mereka bisa menggunakan jaringan domestik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pemerintah, kebijakan tersebut diberlakukan tanpa memberi tahu pengguna. Akibat dari hal itu adalah koneksi menjadi semakin lambat untuk beberapa pengguna lokal Facebook.

Beberapa mengeluh mereka tidak dapat memutar video di Facebook. KCC mengatakan koneksi menjadi 4,5 kali lebih lambat dari sebelumnya untuk beberapa pengguna pada jam malam.

SK Broadband, salah satu penyedia internet fixed-line lokal, menerima sekitar 10 keluhan per hari untuk koneksi lambat. LG UPlus, penyedia layanan internet lainnya, menerima rata-rata 34 keluhan sehari.

"Facebook tidak secara aktif melihat keluhan dari penyedia layanan telekomunikasi lokal bahwa pengguna mengeluh tentang koneksi yang lebih lambat dan sebagai akibatnya kualitas layanannya tidak mampu bertahan pada tingkat yang sesuai," kata KCC dalam pernyataan mereka, seperti dikutip Seattle Times, Rabu (21/3). 

Ketika kontroversi terjadi di Korea Selatan, Facebook sebenarnya sudah mengembalikan koneksi ke keadaan semula sekitar Oktober dan November 2017. KCC memperkirakan bahwa Facebook dengan sengaja memperlambat akses dan menegosiasikan biaya penggunaan jaringan dengan penyedia layanan internet.

Lebih dari itu, pengguna merasa Facebook tidak memberikan alasan yang jelas mengenai perlambatan tersebut pada mereka sebelum memperlambat akses. Namun perwakilan Facebook menyatakan mereka sudah berupaya sekeras mungkin untuk menyediakan layanan terbaik untuk konsumen mereka di Korsel.

"Kami kecewa dengan keputusan KCC. Kami berjuang untuk memberikan performa optimal untuk semua pengguna kami dan akan terus bekerja dengan penyedia layanan internet Korea demi tujuan ini," ujar Facebook dalam pernyataannya, seperti dikutip Phys

Facebook mengatakan pihaknya tak melanggar hukum karena ketentuan penggunaannya mengatakan mereka tidak dapat menjamin layanannya akan beroperasi tanpa penundaan atau gangguan.

Pejabat KCC menolak argumen tersebut dengan mengatakan bahwa persyaratan tersebut tidak adil. Perusahaan merekomendasikan agar perusahaan mengubah persyaratan penggunaannya.

KCC sendiri telah melakukan penyeledikan mengenai kasus ini sejak Mei 2017 setelah banyak pengguna mulai mengeluhkan layanan Facebook dan Instagram. Padahal menurut lembaga itu, pengguna layanan Facevbook sudah mencapai 12 juta setiap hari di Korsel.

Facebook disebut memiliki daya tarik di Korea Selatan sejak beberapa tahun terakhir. Politisi dan selebriti sering menggunakannya untuk berinteraksi dengan penggemar. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER