Pengamat Minta Waspadai Praktik Oligopoli Akuisisi Uber-Grab

Agnes Savithri | CNN Indonesia
Selasa, 27 Mar 2018 18:22 WIB
Pengamat transportasi meminta pemerintah mewaspadai praktik oligopoli akuisisi Uber oleh Grab lantaran hanya akan ada dua pemain besar.
Praktik meminta pemerintah mewaspadai praktik oligopoli pasca akuisisi Uber-Grab. (Foto: REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi korporasi Grab dengan mengakuisisi Uber di kawasan Asia Tenggara dinilai akan merubah lanskap operasional ojek online.

Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengungkapkan saat ini Grab yang bergabung dengan Uber dibackup OVO. Sedangkan Gojek telah terlebih dahulu melakukan akuisisi saham publik Blue Bird.

Sehingga, dengan pemain yang tinggal dua, pemerintah dapat menjadikan mereka sebagai partner dialog.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah sebaiknya menjadikan dua perusahaan tersebut sebagai partner dialog untuk perumusan kebijakan transportasi online. Di tengah memburuknya kinerja pelayanan publik dan ketiadaan tanggungjawab penyedia platform IT ini terhadap kepuasan pelanggan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (26/3).

Lebih lanjut, Danang menjelaskan beberapa tindak kriminal yang terjadi harus menjadi pemicu penyempurnaan regulasi layanan transportasi online. Dia pun mengungkapkan, dashboard yang diminta kepada pemerintah agar segera disediakan.

"Dashboard yang diminta harus segera disediakan karena instrumen kendali pemerintah ada di sana," tambahnya.

Adapun, dashboard yang dimaksud akan berisi data operasional mitra dan kegiatan monitoring kendaraan. Baik jumlah maupun wilayah operasional.

"Dashboard yang dipersyaratkan dan menjadi tugas Kementerian Komunikasi dan Informatika," ujarnya.

Danang pun meminta kepada Kementerian Perhubungan agar memperhatikan perkara cross ownership dari operator ini. Selain itu, segera meminta Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) agar memberi rambu-rambu.

"Supaya tidak terjadi praktek oligopoli," tegasnya.

Danang mengungkapkan tahun lalu dia sempat memberi prediksi adanya konvergensi layanan dan keuangan taksi konvensional dan layanan transportasi daring.

"Hanya ada dua pemain besar dan saat ini bisa jadi pemicu praktik oligopoli. Apalagi sudah ada cross ownership antara Blue Bird dan Gojek," pungkasnya. (age/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER