Jakarta, CNN Indonesia -- Skandal
kebocoran data 87 juta pengguna
Facebook mendorong banyak orang meminta pertanggung jawaban
Mark Zuckerberg sebagai pimpinan perusahaan.
Sebuah petisi online yang digalang melalui situs
Avaaz berupaya mengumpulkan dukungan pengguna internet di seluruh dunia atas tindakan Facebook.
"Kepada Mark Zuckerberg, CEO Internet dan Regulator Pemerintah mereka: Cukup sudah cukup. Kami menyerukan kepada Anda untuk melindungi demokrasi kami segera," tulis petisi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengguna internet dalam petisi ini menuntut empat poin terhadap Facebook dan Zuckerberg.
Pertama, Facebook melibatkan auditor independen atas penyalahgunaan data penggunanya, kedua meminta penghapusan akun palsu dan bot, bersikap terbuka dengan pengguna terkait penyebaran berita palsu, dan terakhir membendung penyebaran konten palsu dengan melibatkan pihak independen.
Hingga berita ini ditulis pada Jumat (6/4) pukul 9.30 WIB, petisi ini berhasil mengumpulkan 22.949 tanda tangan.
Petisi ini membutuhkan 25 ribu dukungan untuk meminta Zuckerberg mengambil langkah tegas atas terhadap keamanan data pengguna Facebook.
Skandal kebocoran 87 juta data pengguna yang melibatkan
Cambridge Analytica berunjung panjang. Sejumlah negara berencana menggelar investigasi atas kasus tersebut.
Facebook memaparkan 10 besar negara dengan data yang paling banyak disalahgunakan. Indonesia masuk dalam daftar ketiga di bawah AS dan Filipina dengan 1 juta pengguna.
Perwakilan Facebook Indonesia baru saja melakukan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, kemarin (4/3) di Jakarta. Dalam pertemuan itu,
Rudiantara memberikan teguran dan meminta Facebook menutup sementara akses aplikasi pihak ketiga.
[Gambas:Video CNN] (evn)