Uber Sempat 'Lirik Tetangga' Sebelum Jatuh ke Pelukan Grab

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Minggu, 08 Apr 2018 08:54 WIB
Uber dikabarkan sempat melirik perusahaan ride sharing lain sebelum akhirnya memilih untuk jatuh ke pelukan Grab.
Uber dikabarkan sempat mempertimbangkan untuk diakuisisi bukan oleh Grab. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Akuisisi Grab terhadap bisnis Uber di Asia Tenggara kerap disebut sebagai aksi korporasi internet terbesar di kawasan ini. Namun, sebelum kesepakatan terjadi, Uber sempat melirik kompetitor Grab.

Kabar Uber mengundurkan diri dari Asia Tenggara sudah terendus cukup lama dan pada akhirnya terbukti benar setelah mereka menjual bisnisnya ke Grab. Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, mengatakan ada cerita sebelum kesepakatan dengan Uber terjadi.

"Pada saat Uber mempertimbangkan bisnisnya di Asia Tenggara, Uber juga mempertimbangkan kompetitor lain, tapi pilihan jatuh pada Grab," kata Ridzki usai menggelar jumpa pers di kantornya di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sulit untuk tidak menyimpulkan kompetitor yang dimaksud oleh Ridzki tadi adalah Gojek. Sebab secara valuasi dan ukuran armada, hanya Gojek yang sanggup mengimbangi Grab. Meski Gojek masih bermain di kampung halaman, mereka sudah diperhitungkan sebagai perusahaan internet berstatus unicorn.

"Secara tidak langsung pengakuan juga bahwa Grab adalah satu-satunya perusahaan teknologi di Asia Tenggara yang sanggup baik secara akses, teknologi, sumber daya manusia, dan R&D memberi layanan terbaik bagi pelanggan Uber saat ini," imbuhnya.

Total pendanaan yang Gojek terima sejauh ini mencapai US$2,1 miliar dari sejumlah investor mulai dari Astra, Blibli, Sequoia, Rakuten, Google, hingga Tencent. Sementara Grab sudah mengumpulkan dana hingga US$4,1 miliar dari investor-investor semacam Emtek, 500 Startups, Honda, Toyota, Didi Chuxing, hingga SoftBank.

Ridzki tidak merisaukan kabar rencana Gojek melebarkan operasionalnya ke beberapa Asia Tenggara lain. Ia percaya Grab punya jam terbang lebih baik dalam menggarap pasar regional yang sudah hampir enam tahun mereka lakukan.

Selepas kepergian Uber dari pasar Asia Tenggara, otomatis pesaing utama Grab menyisakan Gojek.

Namun, kabar lain menyebut bahwa penggabungan Grab dan Uber ini didorong oleh investor kedua layanan ride sharing tersebut, Softbank.

Sebelumnya, Uber juga menjual bisnis ride-sharing miliknya di China kepada Didi Chuxing. Lagi-lagi, Softbank adalah salah satu investor utama Didi. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER