Ketua DPR Anggap Blokir Facebook Tidak Menyelesaikan Masalah

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 10 Apr 2018 01:56 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai pilihan Indonesia memblokir Facebook yang tengah tersangkut skandal kebocoran data pengguna tidak menyelesaikan masalah.
Ilustrasi Facebook. (REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menilai pilihan Indonesia memblokir Facebook yang kini tengah tersangkut skandal kebocoran data pengguna tidak akan menyelesaikan masalah.

"Blokir tidak akan bisa menyelesaikan akar masalah yang sesungguhnya. Dampak yang ditimbulkan justru semakin buruk," ujar Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/4).

Bambang menilai pemerintah perlu mencari solusi yang saling menguntungkan, terutama bagi masyarakat Indonesia yang memiliki dampak langsung dari keberadaan Facebook.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Bambang, Facebook selain menjadi jaringan sosial juga wadah berbisnis bagi sebagian masyarakat, terutama yang memiliki bisnis skala kecil-menengah.

"Mereka tak hanya bertransaksi tapi juga promosi dan membangun reputasi dari sana. Masa semuanya harus gulung tikar karena persoalan kebocoran data?," ujarnya.

Dengan populasi pengguna Facebook di Indonesia mencapai 130 juta akun atau sekitar enam persen dari pengguna global, Bambang menilai jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg masih menjadi kebutuhan untuk berbisnis.


Namun Bambang sepakat masalah kebocoran data juga menjadi masalah serius. Ia menilai Facebook selama ini tidak transparan terkait pengelolaan data pengguna.

Oleh karena itu, Bambang menganggap pemerintah tetap harus mencari tahu data yang bocor ke pihak tertentu hingga kemudian disalahgunakan.

"Ini yang harus kita permasalahkan dan minta pertanggungjawabannya kepada Facebook," Bambang.


Sebelumnya, Facebook mengungkap jumlah pengguna yang datanya dimanfaatkan oleh Cambridge Analytica mencapai 87 juta akun. Dari data yang dirilis, mayoritas pengguna berasal dari Amerika Serikat, yakni sebanyak 70,6 juta akun.

Sementara, dari daftar itu sebanyak satu juta data pengguna Facebook Indonesia masuk dalam 87 akun yang dipegang Cambridge Analytica. Firma tersebut merupakan konsultan politik yang membantu kampanye pemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat 2016. (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER