Cara Pastikan Akun Facebook Tak Bocor ke Cambridge Analytica

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Kamis, 12 Apr 2018 13:42 WIB
Facebook mulai mengirimkan pemberitahuan kepada pengguna yang terkena dampak kebocoran data dengan melibatkan perusahaan data Inggris, Cambridge Analytica.
Ilustrasi. (Foto: screenshot)
Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook pada Senin (9/4) silam mulai mengirimkan pemberitahuan kepada pengguna yang terkena dampak kebocoran data dengan melibatkan perusahaan data Inggris, Cambridge Analytica.
Menurut laporan, pemberitahuan tersebut belum sampai pada seluruh korban yang berjumlah 87 juta. Selain itu, tak banyak yang tau bagaimana cara memeriksa apakah akun Facebook mereka menjadi korban atau tidak.

Pengguna Facebook dapat mengecek apakah akun mereka terkena penyalagunaan data atau tidak dengan mengikuti langkah berikut.
Pengguna bisa mengakses tautan berikut ini, untuk menguji apakah akun aman dari kebocoran.

Informasi dalam akun pengguna umumnya akan dicuri apabila mereka pernah mengakses aplikasi kuis kepribadian "This Is Your Digital Life".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, setelah mengetahui datanya tercuri atau tidak, tidak banyak pula pengguna yang mengetahui apa yang harus mereka lakukan dengan informasi tersebut. Dilansir dari CNN, pakar IT mengungkapkan tak banyak hal yang dapat dilakukan apabila data sudah dicuri.
Bahkan, jika pengguna menghapus akunnya atau menghapus aplikasi pihak ketiga yang terhubung dengan profil, aplikasi tersebut masih akan mendapatkan akses ke data yang sebelumnya mereka kumpulkan. Pengguna harus mengontak secara mandiri aplikasi itu untuk meminta datanya dihapus.

"Kenyataannya adalah nasi sudah menjadi bubur," kata Justin Hendrix, Direktur Eksekutif NYC Digital Media Lab dan aktivis privasi data kepada CNN.

Hendrix mengkisahkan salah satu teman Facebook-nya menggunakan aplikasi 'This is Your Digital Life' yang mengumpulkan data pengguna. Informasi dalam akunnya mungkin juga terekspos dalam proses kuis itu sebab aplikasi ini tidak hanya mencuri data dari peserta kuis tetapi juga teman dalam akun tersebut.

Artinya, meski hanya 270 ribu orang yang mengakses aplikasi tersebut, akun yang terdampak jauh lebih besar angkanya. Sayangnya, Facebook tidak memungkinkan pengguna yang terdampak mengetahui akun teman yang menyebabkan data terekspos.
Kurangnya informasi soal ekspos data ini membuat sebagian kecil masyarakat yang terekspos tak sadar mereka membagikan informasi di News Feed hingga pesan mereka pada Cambridge Analytica.

Juru bicara Facebook juga mengkonfirmasi bahwa 1.500 pengguna yang masuk ke dalam aplikasi memberikan akses secara eksplisit ke kotak masuk pesan pribadi mereka.

Untuk saat ini, Facebook mengarahkan pengguna ke halaman Pengaturan mereka untuk melihat aplikasi mana yang terhubung ke akun mereka. Pengguna juga dapat memutuskan akses ke aplikasi tersebut.

"Mereka juga dapat melihat aplikasi apa yang telah mereka hapus di masa lalu," kata juru bicara tersebut.
Untuk kesalahan tersebut, CEO Facebook Mark Zuckerberg berulang kali meminta maaf di depan parlemen Amerika Serikat. Facebook kemudian mengerjakan sejumlah perbaikan untuk menjaga data privasi terutama bagi aplikasi pihak ketiga yang ingin mengakses data pengguna di platformnya. (age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER