Permintaan Ponsel Pintar Turun, Penjualan Apple Terus Melesat

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Kamis, 03 Mei 2018 08:10 WIB
Apple membukukan peningkatan pendapatan perusahaan dengan penjualan iPhone yang kuat di tengah melemahnya permintaan ponsel dunia.
Apple membukukan peningkatan pendapatan perusahaan dengan penjualan iPhone yang kuat di tengah melemahnya permintaan ponsel dunia. (Foto: Justin Sullivan/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Apple Inc. melaporkan penjualan iPhone yang tetap kuat di tengah menurunnya permintaan ponsel pintar di seluruh dunia. Laba perusahaan pun melonjak dan membuat perusahaan asal Cupertino tersebut akan buyback saham mereka sebesar US$100 miliar.

Kuartal pertama 2018, Apple berhasil memenuhi prediksi Wall Street. Dikutip dari Reuters, prediksi Wall Street memang lebih rendah dari biasanya. Pasalnya, muncul kekhawatiran permintaan iPhone yang turun pasca meluncurnya iPhone X dengan harga selangit.

Namun, Apple tetap optimis pendapatan kuartal ini akan membaik, berbanding terbalik dengan prediksi rata-rata analis. Optimistis ini mendorong naik harga saham Apple sebanyak 3,6 persen ke level US$175,25/saham.
Berdasarkan data Thomson Reuters, penjualan iPhone mencapai 52,2 juta unit, hampir memenuhi target Wall Street sebesar 52,3 juta unit. Angka ini jauh lebih baik dari penjualan tahun lalu sebanyak 50,7 juta unit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Maret lalu, Apple sendiri telah buyback sahamnya sebesar US$23,5 miliar. Perseroan pun berencana untuk menaikkan dividen sebesar 16 persen dibandingkan dengan dividen sebesar 10,5 persen tahun lalu.

"Kami akan mengembalikan uang kepada investor seperti yang telah kami janjikan," kata Chief Financial Officer Apple Luca Maestri kepada Reuters.
Menurut Thomson Reuters, Apple membukukan pendapatan sebesar US$61,1 miliar pada Maret lalu. Angka tersebut naik dari US$52,9 miliar tahun lalu dan melebihi perkiraan Wall Street yang memasang target US$60,8 miliar.

Harga jual rata-rata iPhone mencapai US$728. Angka tersebut naik lebih dari 10 persen periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$655.

Peningkata tersebut menunjukkan iPhone X yang dijual dengan harga mulai US$999 telah membantu meningkatkan harga rata-rata iPhone.

Sebelumnya, analis khawatir harga tinggi itu mematikan permintaan iPhone X. Namun, CEO Apple Tim Cook mengatakan ponsel merupakan model paling populer pada Maret lalu.
"Ini adalah siklus pertama yang pernah kami alami di mana model di lini teratas iPhone menjadi yang paling populer," kata Cook dalam laporan keuangan perusahaan.

Di sisi lain, bisnis layanan Apple seperti Apple Music, App Store, dan iCloud membukukan pendapatan US$9,1 miliar dibandingkan dengan ekspektasi sebesar US$8,3 miliar.

Investor berharap pertumbuhan pada segmen itu dapat membantu mengimbangi pasar smartphone global yang menurun.
Apple juga memperkirakan pendapatan sebesar US$51,5 miliar hingga $53,5 miliar pada kuartal dua, Juni mendatang. Sementara itu, Wall Street memperkirakan pendapatan Apple sebesar $51,6 miliar pada periode tersebut.

Keuntungan Apple lebih tinggi yakni sebesar US$2,73 per saham jika dibandingkan ekspektasi US$2,68 per saham pada Senin. Harga sahamnya juga naik dari US$2,10 tahun lalu.

Apple memang sudah lebih fokus dengan besarnya basis pengguna, termasuk pengguna iPhone. Perusahaan tak lagi terlalu berfokus pada pembelian perangkat baru, yang artinya kini Apple fokus pada monetisasi pengguna ketimbang penjualan peranti keras anyar. (age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER