Jakarta, CNN Indonesia --
ZTE meminta Departemen Perdagangan
Amerika Serikat untuk menangguhkan larangan bisnis mereka. Berdasarkan surat keterangan yang dikirimkan kepada Bursa Saham Shenzhen, perusahaan asal
China tersebut telah mengajukan surat permohonan kepada Biro Industri dan Keamanan Amerika Serikat.
Pengajuan surat ZTE pada Minggu, (6/5) tidak memberikan rincian permintaannya atau mengatakan kapan permintaan itu dibuat. Namun, mengatakan bahwa perusahaan telah memberikan materi tambahan atas permintaan Biro Industri dan Keamanan Amerika Serikat.
Perusahaan China sangat bergantung pada impor cip AS dan larangan penjualan tersebut mengancam bisnis smartphone mereka. ZTE mengatakan larangan itu tidak dapat diterima dan mengancam kelangsungan hidupnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, perunding China yang mengadakan pembicaraan perdagangan dengan mitra AS di Beijing meminta AS untuk mendengarkan seruan ZTE. Mereka meminta agar AS mempertimbangkan upaya perusahaan untuk meningkatkan kepatuhannya dan mengubah larangan tersebut.
Para pejabat AS mengatakan tindakan terhadap ZTE tidak terkait dengan kebijakan perdagangan. Tetapi langkah itu telah dilihat oleh banyak orang di China sebagai bagian dari percekcokan perdagangan yang lebih luas antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Dilansir dari
Reuters, Analis DBS Vickers, Tam Tsz-Wang mengatakan permintaan ZTE tampaknya prosedural.
"(Ini) tidak membuat saya berubah menjadi positif," kata Tam kepada
Reuters.
"Hasilnya lebih merupakan masalah yang tergantung pada negosiasi antara AS dan China," tambahnya. Dia pun menolak untuk berspekulasi.
Larangan penjualan ke ZTE juga menggarisbawahi ketergantungan China yang besar pada impor semikonduktor di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat.
Ketua ZTE, Yin Yimin menulis dalam surat internal tertanggal 4 Mei bahwa perusahaan secara proaktif mengambil tindakan di bawah bimbingan pemerintah China, mendorong resolusi sesegera mungkin.
Amerika Serikat sendiri telah memberlakukan larangan kepada perusahaan dalam negeri untuk tidak menjual komponen dan perangkat lunak selama tujuh tahun kepada ZTE. AS menemukan bahwa perusahaan telekomunikasi China melanggar sanksi AS terhadap Iran.
(age)