Bandung Lebih Dingin dari Biasanya, BMKG Beri Penjelasan

CNNIndonesia | CNN Indonesia
Jumat, 06 Jul 2018 09:45 WIB
Beberapa netizen mencuitkan cuaca di Bandung lebih dingin dari biasanya, BMKG memberi penjelasan terkait hal ini.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto)
Bandung, CNN Indonesia -- Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara di Kota Bandung maupun di wilayah Jawa Barat lainnya relatif lebih dingin disebabkan datangnya musim kemarau.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Klas I Bandung BMKG, Toni Agus Wijaya, fenomena ini merupakan fenomena yang umum terjadi pada saat terjadi musim kemarau.

"Suhu udara pada sore menjelang malam hari hingga pagi hari, relatif dingin sedangkan pada siang hari terasa panas karena sedikitnya pembentukan awan-awan hujan," kata Toni, Jumat (6/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, salah satu karakteristik suhu udara di periode musim kemarau yang berlangsung antara Juni-September relatif lebih rendah bila dibandingkan suhu udara di periode musim hujan.

Meski demikian, menurut Tony udara dingin yang dirasakan warga Bandung belakangan ini belum sedingin 40 tahun lalu. Di mana suhu di Kota Bandung mencapai 11,2 derajat celcius.

"Selama periode 40 tahun, suhu udara di Bandung yang pernah tercatat untuk suhu minimum absolut hingga mencapai 11,2 derajat Celcius pada bulan Agustus 1987. Sedangkan suhu udara maksimum absolut terjadi pada bulan April 2011 sebesar 36 derajat Celcius," jelasnya.

Netizen pun mencuitkan perihal udara yang lebih dingin dari biasanya ini di Bandung dan sekitarnya. 





Akibat angin pasat 

Toni menjelaskan, musim kemarau dengan udara dingin ini terjadi karena angin pasat tenggara atau timur yang bertiup dari Benua Australia.

Pada saat terjadi musim kemarau di wilayah Indonesia khususnya Jawa barat, di wilayah Benua Australia sedang terjadi musim dingin terutama dengan puncak musim dingan terjadi di antara bulan Juli, Agustus, September.

"Dari pantauan alat pengukur suhu udara tercatat dalam bulan Juli ini suhu minimum hingga mencapai 16,4 derajat celcius hari ini tanggal 6 Juli 2018, dengan kondisi kelembaban yang relatif rendah berada pada nilai 38%, cukup kering sehingga tidak berpeluang pembentukan awan-awan hujan," paparnya.

Pada periode musim kemarau, lanjut dia, karakteristik udaranya adalah dingin kering, sehingga perlu untuk tetap menjaga kondisi badan dari kondisi cuaca seperti ini.

"Salah satunya dengan banyak mengkonsumsi buah-buah dan sayur-sayuran," tuturnya.

Sementara dari pengamatan cuaca, kondisi sekarang sedang terjadi Taipun Maria di Utara Khatulistiwa tepatnya di sebelah timur laut Philipina sehingga kondisi angin yang melewati Jawa Barat relatif kencang dengan kecepatan berkisaran antara 36-45 km/jam.

Untuk informasi maritim terkait prakiraan tinggi gelombang maksimum, BMKG juga mengimbau kepada nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu, atau masyarakat yang masih menikmati liburan di sekitar pesisir pantai untuk berhati-hati. Terutama di perairan sebelah selatan Jawa Barat karena ketinggian gelombang hari ini dan esok hingga mencapai 4 meter.

(eks/hyg/eks)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER