Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Antariksa Eropa (
ESA) bekerja sama dengan perusahaan pesawat Airbus dalam mengembangkan sebuah wahana penjelajah untuk dikirim ke
Mars. Hal ini diumumkan oleh Menteri Ilmu Pengetahuan Inggris, Sam Gyimah.
Wahana penjelajah ini nantinya akan mampu mengirimkan contoh bebatuan, debu, dan tanah dari Mars ke Bumi, yang belum pernah dapat dilakukan sebelumnya.
Saat ini, di Mars sudah terdapat dua wahana penjelajah milik NASA bernama Opportunity dan Curiosity. Namun, keduanya hanya mampu mengirimkan data kepada para peneliti di bumi, tidak mengirimkan sampel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, keduanya sudah melampaui ekspektasi perjalanan misinya. Mereka sudah menjelajahi Mars selama bertahun-tahun, dan memungkinkan manusia untuk mempelajari banyak hal tentang Mars dan sejarahnya.
Menurut pemerintah Inggris, nantinya wahana penjelajah baru ini akan mengambil sampel yang sebelumnya sudah dikumpulkan oleh wahana penjelajah milik NASA, kemudian memindahkannya ke sebuah kendaraan lain.
Kendaraan tersebut akan membawa sampel ke orbit, lalu sampel akan dipindahkan lagi ke sebuah pesawat ruang angkasa yang akan kembali ke bumi.
Dikutip dari
Slashgear, Sam mengatakan Airbus mendapatkan kontrak senilai 3,9 juta poundsterling (sekitar Rp74 miliar) dari ESA. Dengan anggaran tersebut, Airbus akan mengembangkan wahana penjelajah Mars yang akan melanjutkan apa yang sudah dimulai oleh NASA.
Detail lebih lanjut tentang kontrak tersebut, termasuk kapan proyek ini akan dimulai dan kapan wahana penjelajah akan diluncurkan tidak dipublikasikan. Namun, sampel dari Mars dipastikan belum akan tiba di bumi hingga setidaknya beberapa tahun ke depan.
(eks)