Jakarta, CNN Indonesia -- Ekosistem perusahaan rintisan (
startup) sedang menjamur di seluruh Indonesia. Sayangnya, tak semua startup yang dibangun dapat bertahan di tengah persaingan.
Kegagalan startup dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya bimbingan ahli, ketiadaan koneksi, serta dana yang tidak memadai.
Pada Rabu (1/8) akselerator startup Digitaraya bekerja sama dengan Google Developers Launchpad menggelar sebuah program yang bertujuan membantu sejumlah startup di Indonesia untuk berkembang.
Dalam peluncuran program ini, telah terpilih delapan startup dari seluruh Indonesia yang nantinya akan diinkubasi. Delapan startup yang sudah melalui proses seleksi ini berasal dari sektor yang berbeda-beda, seperti pendidikan, kesehatan, dan logistik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Head of Startup Relations Digitaraya Alyssa Maharani menjelaskan, startup-startup terpilih akan menjalani program selama tiga bulan yang meliputi berbagai kegiatan, mulai dari mentoring hingga pitching kepada investor.
"70 persen startup yang sukses rata-rata memiliki mentor yang hebat. Dari situ kami merasakan bahwa salaah satu hal yang sangat penting untuk startup adalah memberikan mereka mentor dan support yang sesuai," tutur Alyssa dalam konferensi pers di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/8).
Program Manager Developer Relations & Ecosystem Southeast Asia Google, Marcus Foon turut menyampaikan bahwa dalam program ini, Google akan memberi kontribusi dalam bentuk mentoring dan akses tehadap investor-investor lokal maupun global.
"Program Launchpad kami bertujuan untuk membantu percepatan startup, belajar dari berbagai industri yang telah kami bantu selama ini. Kami percaya diri bahwa Indonesia akan memiliki lebih banyak startup yan menguntungkan di masa depan," ujar Foon.
(age)