Jakarta, CNN Indonesia -- Satelit
Telkom 4 atau satelit Merah Putih akan meluncur ke luar angkasa hari ini (7/8) dari lokasi peluncuran di Cape Canaveral Air Force Station, Florida, Amerika Serikat. Satelit ini meluncur dengan roket Falcon 9 Block 5 milik
SpaceX.
Satelit Merah Putih ini akan digunakan sebagai satelit komunikasi yang memperkuat operasi satelit Telkom-2 dan Telkom 3S.
Satelit Merah Putih memiliki kapasitas 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Indonesia dan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan 24 transponder C-Band lainnya akan menjangkau Kawasan Asia Selatan. Satelit ini mengandalkan platform SSL 1300 dengan usia desain 16 tahun. Satelit Merah Putih rencananya akan diluncurkan menuju slot orbit 108 derajat Bujur Timur (108 BT)
Berikut sejumlah fakta menarik lain terkait satelit tersebut.
Satelit Merah Putih memakan biaya US$ 166 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan peluncuran Telkom 3S yang memakan biaya US$ 215 juta atau sekitar Rp 3,11 triliun.
Untuk biaya peluncuran, penggunaan Falcon 9 milik SpaceX menelan biaya Rp723,7 miliar (US$ 50 juta). Harga ini lebih murah sekitar Rp140 miliar dari biaya peluncuran dengan roket konvensional.
Satelit Merah Putih akan menunggangi Roket Falcon Block 5 besutan SpaceX. Telkom memercayakan roket SpaceX karena menawarkan biaya yang efisen dan tingkat pelncuran roket yang tinggi.
- Gantikan satelit Telkom 1
Satelit Merah Putih akan menggantikan Satelit Telkom 1 yang sudah berusia 18 tahun. Padahal satelit ini hanya memilikki durasi misi selama 15 tahun. Satelit Telkom 1 diluncurkan pada 4 Agustus 1999.
Nama satelit merah putih sendiri merupakan hasil sayembara dari PT Telkom kepada para karyawannya saat berencana untuk meluncurkan satelit. Awalnya satelit ini dinamalan satelit Telkom 4.
(eks/evn)