Jakarta, CNN Indonesia --
Apple meyakinkan kongres Amerika Serikat bahwa perangkat
iPhone besutannya tidak merekam suara tanpa seizin pengguna ponsel. Mereka juga mengklaim tidak mengizinkan aplikasi pihak ketiga untuk melakukan hal tersebut.
Pernyataan tersebut sejalan dengan surat yang dikirimkan empat orang anggota kongres kepada Apple dan Google. Mengutip sejumlah laporan, mereka menyebut bahwa ponsel pintar digunakan oleh kedua perusahaan untuk mengumpulkan data suara tanpa sepengetahuan pengguna.
Apple dan Google masing-masing memiliki kata kunci yang memungkinkan ponsel mendengar dan memproses suara pengguna, seperti misalnya 'Ok Google' dan 'Hey Siri'. Agar dapat merespons kata kunci tersebut, ponsel-ponsel milik Apple dan Google diduga selalu merekam suara pengguna bahkan ketika kata kunci tidak diucapkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Selasa (7/8) Apple telah mengirimkan surat balasan kepada kongres dan menyatakan bahwa iPhone tidak merekam suara yang didengar ketika pengguna tidak mengucapkan kata kunci, dan kecerdasan buatan (
artificial intelligence/ AI) miliknya, Siri tidak membagikan data suara yang direkam.
Dalam surat itu, Apple menuliskan pihaknya telah menghapus aplikasi-aplikasi yang melanggar kebijakan privasi dari App Store. Apple memberikan kebebasan kepada pengembang aplikasi untuk memberi tahu para pelanggannya ketika aplikasi mereka dicabut karena alasan privasi.
Lebih lanjut, Apple juga menyebut bahwa App Store menolak sekitar 36 ribu dari 100 ribu aplikasi yang masuk setiap minggunya karena dianggap melanggar pedoman kebijakan App Store.
Dilansir dari
Reuters, Apple menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut di luar suratnya. Sedangkan, Alphabet--induk perusahaan Google--tidak merespons pertanyaan terkait apakah pihaknya sudah menanggapi surat dari kongres.
(reuters/evn)