Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan
ride-hailing Grab meminta mitra pengemudi Grab Bike agar tidak berdemonstrasi untuk menjaga martabat bangsa saat pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus 2018. Pasalnya kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games sangat langka.
"Ini adalah momen untuk menunjukkan kebesaran Indonesia kepada seluruh bangsa di dunia dengan kita bisa menyelenggarakan dengan sukses. Bukan sebaliknya menunjukkan protes yang berpotensi menjatuhkan nama bangsa," ujar Ridzki di Kantor Intiland, Jakarta, Rabu (8/8).
Kendati demikian Ridzki mengatakan Grab sebagai salah satu sponsor di Asian Games 2018 tidak melarang para mitranya untuk berdemonstrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait Asian Games sendiri, himbauan kita adalah bahwa semua orang bebas mengeluarkan pendapat atau larangan tapi tolong dilihat momennya yang tepat," kata Ridzki.
Sebelumnya, Grab telah menolak keinginan sebagian mitra pengemudi Grab yang hendak melakukan demonstrasi. Mereka menuntut untuk menaikkan tarif minimal menjadi Rp3 ribu. Namun, Grab menolak tuntutan tersebut.
Sebab, Ridzki mengklaim Grab sudah menaikkan tarif minimal dari Rp5 ribu menjadi Rp7 ribu. Grab juga sudah menaikkan darj Rp1.600 per km menjadi Rp2.300 per km untuk perjalanan pendek.
Kenaikan tarif ini menurutnya masih masuk akal dan tidak akan mengurangi orderan yang berpengaruh pada berkurangnya pendapatan pengemudi.
"Menaikan argo minimal dari Rp5rb itu kita lakukan dengan sangat hati hati danan selektif, melakukan pilot dulu selama beberapa minggu," ujar Ridzki.
Ridzki mengatakan pada intinya perusahaan tidak akan menaikkan tarif apabila tidak menaikkan pendapatan mitra. Pasalnya kalau sembarangan dinaikkan, Ridzki mengatakan konsumen berpotensi akan berpaling dari Grab.
"Kita tidak akan menaikkan tarif kalau tidak menaikkan pendapatan mitra pengemudi. Fokusnya adalah itu dan bukan karena tuntutan ini. Kita continue fokus kita untuk meningkatkan pendapatan. Itu loh, jadi harus dibedakan itu," ujar Ridzki.
(eks)