Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan
ride-hailing Grab bekerjasama dengan pengembang properti Intiland dan BNI Syariah untuk penyediaan fasilitas perumahan dan pembiayaan bagi mitra pengemudi Grabcar. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kerjasama pada hari ini (8/8).
Rumah yang ditawarkan berada di kawasan perumahannya Talaga Bestari, Tangerang. Intiland mengklaim memberi harga miring atas rumah-rumah tersebut agar cocok di kantong para mitra pengemudi.
"Range harga Rp300 juta sampai Rp400 juta untuk mitra. Tadinya Rp450 juta ke atas,
kan tidak masuk harganya," ujar Chief Operating Officer Intiland, Suhendro Prabowo, di Kantor Intiland, Jakarta, Rabu (8/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Intiland menyediakan 172 unit rumah dengan luas tanah 60 sampai 74 meter persegi dan luas bangunan 24 meter persegi. Pembangunan unit rumah ini disebutkan Suhendro akan selesai dalam enam bulan mendatang.
Untuk rumah seluas 74 meter persegi, dilego dikisaran harga Rp350 juta. Sementara untuk rumah dengan kelebihan tanah yang berada di
hook atau pojokan, dilego sekitar Rp400 juta. Luas lahan ini lebih besar, sekitar 82 meter persegi. Namun, rumah dengan tanah lebih luas ini jumlahnya terbatas.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan salah satu syarat bagi mitra untuk mengajukan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) adalah minimal sudah setahun menjadi mitra Grab. Dalam setahun itu, pendapatan rata-rata pengemudi harus berjumlah Rp10 juta.
Syarat minimal pendapatan itu dikatakan Firman merupakan salah satu bukti bahwa mitra pengemudi memiliki kemampuan untuk membayar KPR. Dengan adanya minimal jumlah pendapatan itu diharapkan tidak akan terlalu membebani pengemudi ketika membayar kredit.
"DP 5 persen bisa dapat rumah dan durasi angsuran maksimal 15 tahun. Bank itu intinya
repayment capacity atau kemampuan bayar. Syaratnya hanya satu tahun di Grab, tempat lain bisa tiga tahun. Kami juga punya syarat kepemilikan kendaraan yang akan membuktikan bahwa pengemudi akan terus produktif," ujar Firman.
Grab dalam kerjasama ini akan bertindak sebagai administrator. Managing Director Ridzki Kramadibrata mengatakan pihaknya akan menyediakan data-data produktivitas mitra pengemudi dan jumlah pendapatan pengemudi dalam satu bulan.
Dari data-data tersebut, Ridzki mengatakan Grab akan mengeluarkan surat rekomendasi yang menyatakan pengemudi memiliki kemampuan untuk membayar KPR. Surat rekomendasi ini juga dijadikan BNI sebagai salah satu syarat.
Ridzki mengatakan hal ini akan menguntungkan bagi pengemudi agar memiliki rekam jejak yang jelas sehingga bisa meyakini pihak bank.
"Mitra pengemudi ada yang kerja formal dan informal. Informal tidak ada
track record (rekam jejak) sehingga tidak bisa mengajukan kredit ke bank. Sekarang jelas track recordnya. Berapa pendapatannya, produktivitas bagaimana.
Track record bisa dipertanggung jawabkan," ujar Ridzki
Ridzky mengatakan setiap harinya Grab akan secara otomatis mengambil saldo dari akun mitra pengemudi. Grab akan memotong Rp150 ribu per hari.
Selanjutnya setiap bulan Grab akan menyetorkan uang tersebut ke akun rekening BNI Syariah milik pengemudi. Kemudian BNI Syariah akan melakukan auto-debet dari rekening tersebut untuk melakukan pembayaran KPR.
(eks)